Program Sejuta Rumah Layak Huni, BSPS PUPR Menyisakan Segudang Masalah di Banyuwangi

Potret rumah Program BSPS dari Kementerian PUPR di Banyuwangi
Sumber :
  • Hafiluddin Ahmad/VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Idealnya setiap penerima bantuan (PB) itu akan sumringah, karena dinilai mendapat perhatian pemerintah. Tapi tidak bagi PB dalam Program BSPS dari Kementerian PUPR di Banyuwangi, yang ternyata menyisakan segudang masalah.

Ketua Bumdes Bajulmati Lama Belum Lakukan LPJ, Bumdes Bajulmati yang Baru Vakum dan Mati Suri

BSPS merupakan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dengan jargon yang diusung program ‘Sejuta Rumah Layak Huni’.

Pagu anggaran program ini dipatok Rp 20 juta per PB. Angka itu kemudian dirinci, Rp 17,5 juta dialokasikan untuk pembelian bahan material, sisanya yang sejumlah Rp 2,5 juta diperuntukkan ongkos tukang.

Bulog dan TNI Kawal Penyerapan Gabah di Bajulmati, Petani Dijamin Harga Sesuai HPP

Fakta yang mencuat ke permukaan, pertama, perihal ongkos tukang yang hanya dibayarkan separuh dari pagu yang telah ditetapkan sebesar Rp 2.500.000.

“Ongkos saya hanya dibayar Rp.1.250.000 sampai sekarang,” kata Raji, salah satu tukang yang telah menyelesaikan tanggung jawabnya, dikutip Jumat (23/06/2023).

Panen Raya di Bajulmati Terkendala, Petani Kembali ke Cara Tradisional

Dalam pengerjaannya, Raji juga membawa pekerja bangunan untuk merampungkan PB dalam program BSPS dari PUPR.

Raji pun mengakui, bahwa dalam setiap pekerjaan pembangunan rumah yang telah selesai, maka hak seluruh pekerja akan dibagikan sesuai kesepakatan.

Halaman Selanjutnya
img_title