Diguyur Hujan Deras, Mushola di Banyuwangi Rusak Parah

Pemdes Desa Bunder Bersihkan Material Musollah Rusak
Sumber :
  • Moh. Hasbi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi - Sebuah Mushola di Banyuwangi, Jawa Timur, ambruk usai diguyur hujan deras pada, Minggu (02/07/2023) malam.

Banyuwangi Besok: Cerah Berawan dengan Sinar Matahari Hangat, Tapi Jangan Lupa Payung!

Kondisi Mushola yang bernama Al Muttaqiin yang berada di Dusun Sangkur RT 02 RW 02, Desa Bunder, Kecamatan Kabat, itu rusak berat. Pihak petugas BPBD Banyuwangi wilayah Kabat, Yusuf Kurniawan mengatakan, Mushola tersebut ambruk sekitar pukul 22.00 Wib.

"Memang selama dua hari, terjadi hujan secara terus menerus," kata Yusuf, kepada Banyuwangi.viva.co.id, Senin (03/07/2023)

Banyuwangi Bersiap! Sabtu, 14 September 2024 Cerah Berawan, Tapi Hujan Bisa Jadi Kejutan!

Menurut Yusuf, beruntung di saat kejadian kosong tidak ada orang di dalam mushola. Beruntung tidak ada korban jiwa.

"Tidak ada korban, tapi hampir seluruh isi bangunan rusak berat," ujar Yusuf.

Prakiraan Cuaca Banyuwangi, 9 September 2024: Siapkan Payung, Hujan Ringan Turun di Tengah Hari

Akibat kejadian tersebut, kerugian material yang dialami mencapai sekira Rp 25 juta.

hingga Senin (03/07/2023) siang, masyarakat langsung mevakuasi puing-puing sisa bangunan masih dilakukan pembersihan oleh penduduk setempat bersama stakeholder terkait.

Sebelumnya BMKG menyampaikan, selama dua hari berturut-turut wilayah Banyuwangi diguyur hujan deras.

Hujan mengguyur dengan intensitas ringan hingga sedang. Hujan juga diprediksi akan terjadi selama tiga hari mendatang, yakni mulai hari Senin-Rabu (03-05/07/2023).

Meskipun sebetulnya di kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa tersebut masih memasuki musim kemarau.

Dijelaskan, penyebab hujan yang diprediksi rata mengguyur hampir seluruh kecamatan di Banyuwangi,lantaran dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang cenderung tidak stabil.

"Dimana ada sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Banten," ungkap Anjar.

Menurut Anjar, kondisi ini berpotensi mempengaruhi cuaca di beberapa wilayah di Indonesia. Termasuk Banyuwangi, Jawa Timur.

Anjar menerangkan, ada perlambatan kecepatan angin atau konvergensi, dimana akan membentuk awan-awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati.

"Kondisi atmosfer ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan hampir di 25 kecamatan yang ada," tandas Anjar.