Keluarga Korban Bullying di SMKN Wongsorejo Merasa Diabaikan Pihak Sekolah

Kerabat D, Fitriatul Hasanah
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Pasca peristiwa bullying yang dialami kerabatnya, D perwakilan pihak keluarga mendatangi pihak Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Wongsorejo guna menyampaikan peristiwa yang dialami D.

Inilah Kronologis Lengkap Bullying yang Dialami, D Pelajar SMKN Wongsorejo

Namun pihak keluarga harus menanggung kekecewaan karena pihak SMKN Wongsorejo dinilai tidak proaktif.

“Saya sudah datang ke sekolah Kamis (26 September 2024) tapi baru hari Senin ( 30 Sepetember 2024) bisa dibahas pihak sekolah,” ujar kerabat D, Fitriatul Hasanah.

Korban Enggan Masuk Sekolah

Lahan Pertanian Mengering Akibat Pasokan Air Terhenti, Begini Saran Kades Bajulmati Achmad Thoha

Langkah tidak segera membahas peristiwa yang dialami D membuat pihak keluarga menuding pihak sekolah terkesan kurang tanggap.

Padahal saat keluarga melaporkan tersebut, peristiwa sudah terjadi pekan lalu (19-20 September 2024) di objek wisata jembatan Sodung dan lingkungan SMKN Wongsorejo.

Bullying Diduga Terjadi di SMKN Wongsorejo, Korban Enggan Sekolah

Bahkan akibat dugaan bullying secara verbal dan fisik tersebut membuat D enggan masuk sekolah selama seminggu terakhir.

Fitriatul: Peristiwa Diabaikan Pihak Sekolah

“Kata pihak sekolah mereka masih fokus pada kegiatan perayaan maulid nabi (Sabtu, 28 September 2024). Berarti kan dianggap tidak penting (peristiwa yang dialami oleh D),” tandas Fitriatul Hasanah.

Pihak keluarga berpendapat, seharusnya pihak sekolah memprioritaskan peristiwa tersebut tanpa harus mengganggu kegiatan perayaan maulid nabi.

“Kan bisa guru yang berkepentingan segera menyelesaikan permasalahan ini. Apalagi yang ketemu saya kalau tidak salah guru BK dan kesiswaan, Bu Rina dan Pak Gozali,” ujar Fitriatul Hasanah pada Banyuwangi.viva.co.id.

Pelaku Terkesan Dibela Pihak Sekolah

Bukan hanya itu, dalam pertemuan tersebut justru pihak sekolah seolah banyak membela dan membenarkan tindakan pelaku bullying.

“Bu Rina dan Pak Gozali justru banyak bercerita tentang kisah hidup yang menyedihkan pelaku (L alias M). Inilah yang kami anggap seolah Tindakan pelaku (bullying) itu seperti dibenarkan dan harus dimaklumi. Tidak bisa!,” sergah Fitriatul Hasanah saat dihubungi di rumahnya.

Materi tentang penanganan peristiwa yang dialami D justru terabaikan dan tidak menjadi pembahasan dalam pertemuan itu.

Bullying di Lingkungan Sekolah

“Jadi materi pertemuan tersebut tidak membahas masalah utamanya. Saat kami alihkan ke pembicaraan ke masalah utama justru dijanjikan waktu pada hari Senin (30 September 2024),” tutur Fitriatul.

Peristiwa bullying yang dialami D yang merupakan siswi APHP 1 kelas 11 terjadi pada Kamis, 19 September 2024 di areal objek wisata Sodung, Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur oleh L alias M bersama kelompoknya,

Kekerasan verbal dan fisik kembali terjadi esok harinya (Jumat, 20 September 2024) di lingkungan SMKN Wongsorejo.

Akibat dua peristiwa tersebut, D kini mengalami trauma dan enggan kembali ke sekolah selama seminggu terakhir.