Rais Hajat, Sang Inspirator Pendidikan di Pelosok Bantaeng

Rais Hajat peraih penghargaan SATU Indonesia Awards
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Banyuwangi

Bantaeng, VIVA Banyuwangi – Akses terhadap pendidikan yang layak masih menjadi tantangan di berbagai daerah pelosok di Indonesia. Namun, Rais Hajat, seorang pemuda inspiratif asal Dusun Saukang, Desa Bajiminasa, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, bertekad untuk mengubah kondisi ini. Ia merintis sebuah program pendidikan gratis yang kini telah berkembang pesat dan memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayahnya.

Laskar Pencerah: Terangi Masa Depan Remaja di Pelosok Pasuruan

"Pada tahun 2008 Dusun Saukang termasuk tingkat pendidikan masyarakat rendah dan jumlah putus sekolah yang tinggi. Kami memberikan motivasi kepada masyarakat sekitar betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan anak cucu mereka dan masa depan Indonesia," urainya soal motivasi mencetuskan program tersebut.

Rais menceritakan bahwa ia terinspirasi dari film Laskar Pelangi untuk mendirikan sekolah gratis di desanya.

Griya Schizofren: Rumah Empati bagi Orang Dengan Masalah Kejiwaan di Surakarta

"Saya melihat banyak anak yang harus berjalan jauh dan melewati perkebunan untuk bersekolah. Saya ingin memudahkan mereka dalam menuntut ilmu," tambahnya.

Rais kemudian bertemu dengan tokoh masyarakat setempat dan melakukan pendataan jumlah anak putus sekolah. Ternyata, jumlahnya cukup banyak.

Tempe "Naik Kelas": Benny Santoso dan Inovasi Tempeman yang Mendunia

"Meskipun awalnya ada keraguan dari beberapa pihak, saya tetap bertekad untuk mewujudkan mimpi ini," ungkap Rais.

Pada tahun 2008, Rais mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Cendekia Saukang sebagai awal dari program pendidikan gratis yang dirintisnya. Selanjutnya, ia mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Cendekia Saukang pada tahun 2010 dan SMA pada tahun 2013. Tidak hanya pendidikan formal, Rais juga mendirikan lembaga pendidikan non-formal, yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Insan Caradde dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Jasmin Celebes.

Pada tahun 2015, Rais mendirikan Taman Kanak-kanak (TK) Insan Mubarak dan pada tahun 2019 mendirikan panti asuhan dan rumah tahfidz Darul Hikmah.

Kini, program pendidikan gratis yang dirintis oleh Rais telah berkembang pesat dan memberikan manfaat bagi masyarakat di lebih dari 5 desa dan kabupaten tetangga.

"Program pendidikan formal kami menyasar anak-anak usia sekolah, termasuk anak-anak yang orang tuanya bekerja sebagai TKI di Malaysia," jelas Rais.

Sementara itu, program pendidikan non-formal lebih menyasar anak putus sekolah dan warga yang buta aksara.

"Kami membuka kelompok-kelompok belajar keaksaraan dasar, keaksaraan usaha mandiri, dan pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C," tambahnya.

Rais memiliki mimpi besar untuk membangun pondok pesantren dan wadah kewirausahaan yang dapat menyerap lulusan dari lembaga pendidikan yang ia dirikan.

"Kalau tuhan berkehendak sampai akhir hayat dan berakhirnya kehidupan manusia di muka bumi program pendidikan yang saya lakukan saat ini akan kami jaga selalu," tandasnya. 

Berkat dedikasinya dalam memajukan pendidikan, Rais dianugerahi penghargaan Satu Indonesia Awards 2021 untuk kategori pendidikan. Rais Hajat adalah sebuah contoh nyata bagaimana seorang pemuda dapat membuat perubahan besar bagi masyarakat di sekitarnya.