Peduli Kasus Stunting, Kader Banteng Perempuan ini Sosialisasi Pencegahan Berbasis Komunitas

Sosialisasi pencegahan stunting
Sumber :
  • Ahmad Hafiluddin

Banyuwangi – Kasus stunting di Banyuwangi yang mencapai 2.704 jiwa pada tahun 2022 memantik kepedulian kader banteng perempuan, Ana Aniyati. Itu, untuk melakukan sosialisasi pencegahan masalah gizi kronis pada balita berbasis komunitas.

Pelayan Pasien ODGJ di Banyuwangi Semakin Mudah, Ada Posyandu Jiwa Lho

 

Ana sapaannya adalah Wakil Ketua DPC PDIP Banyuwangi yang kerap melakukan sosialisasi pencegahan stunting dalam dua bulan terakhir. Sasarannya, mulai kelompok remaja, mahasiswa, kelompok PKBM hingga jemaah majelis taklim.

Tawuran di Simpang 3 Benculuk, Ratusan Peserta Patrol Sahur Dibubarkan Polsek Cluring

Sejak Februari tahun ini, Ana yang juga seorang dosen pascasarjana di Banyuwangi itu terjun ke sejumlah kecamatan memberikan edukasi. Antara lain, di Kecamatan Genteng, Gambiran, Tegalsari, Bangorejo dan Kecamatan Cluring.

“Memberi pembekalan kepada mereka tentang pencegahan stunting itu penting. Hal ini, bertujuan untuk mempersiapkan generasi mendatang yang berkualitas dan ketika memiliki keturunan terhindar dari stunting,” ujarnya, Kamis (20/4/2023).

Diduga Akibat Korsleting Listrik, Rumah Warga di Banyuwangi Ludes Terbakar

Menurutnya, untuk mengurangi kasus stunting diperlukan upaya bersama seluruh stakeholder. Mulai mengedukasi mental calon pengantin, ekonomi keluarga, menjaga kesehatan ibu hamil serta asupan makanan bergizi pada balita.

Di Banyuwangi, angka prevalensi rate 11,56 persen kasus stunting terjadi di Kecamatan Cluring. Kedua, di Kecamatan Wongsorejo, dengan prevalensi rate sejumlah 9,38 persen. Kemudian disusul Kecamatan Srono dengan prevalensi di angka 6,98 persen.

Halaman Selanjutnya
img_title