Inilah Tempat Mistis Banyuwangi yang Ramai Dikunjungi Jelang Pemilu
- VIVA.co.id
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Kepercayaan pada hal mistis di tengah kehidupan modern, masih banyak ditemui di kehidupan masyarakat sekitar. Mereka meyakini hal mistis tersebut akan bisa mempermudah dan mewujudkan segala keinginanya terutama dalam hal duniawi.
Sebagai daerah yang sangat kental dengan mistis dan spiritual, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur memiliki banyak lokasi yang diyakini memiliki daya mistis yang sangat kuat.
Banyak kalangan yang mendatangi lokasi tersebut untuk ngalap berkah. Mulai dari masalah ekonomi, karier hingga jodoh menjadi hal yang paling dominan mendasari mereka untuk ngalap berkah.
Bukan hanya berasal dari masyarakat setempat. Pengunjung lokasi yang diyakini memiliki daya spiritual tinggi tersebut juga didatangi pengunjung dari beragam kota besar serta dari kalangan intelektual dan ekonomi kalangan atas.
Seperti saat menjelang perhelatan politik, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 banyak politikus baru yang ingin mendapatkan jabatan politik atau pun politisi lama yang ingin tetap berada di posisinya sekarang ini.
Dan berikut merupakan lokasi yang banyak didatangi pengunjung yang ngalap berkah saat menjelang Pemilu 2024 di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur
1. Situs Lastoni Petilasan Syekh Siti Jenar
Berada di Dusun Sukorejo Desa Lemahbang Kulon Kecamatan Singojuruh Banyuwangi Jawa Timur. Di lokasi ini terdapat sebuah pohon beringin besar dan menjulang tinggi di areal seluas 30 meter persegi tersebut serta batu yang mirip bentuk kursi.
Beberapa makam kuno dengan ukuran yang lebih panjang dari ukuran makam yang biasanya terdapat di tempat tempat ini. Warga sekitar meyakini makam tersebut merupakan makam bangsawan kuno.
“Petilasan ini Ditemukan sekitar tahun 1468 Masehi. Sedangkan Syekh Siti Jenar berasal dari Cirebon. Pengunjung yang datang dengan segala hajat dan kepentinganya,” ujar Turin, Juru Kunci Petilasa
2. Makam Buyut Sayu Atika
Berada di kompleks makam Sayu Atika di Lingkungan Krajan Kelurahan Giri Kecamatan Giri Banyuwangi Jawa Timur. Para pengalap berkah datang ke makam Buyut Sayu Atika biasanya membaca ayat suci Al-Qur’an saat berziarah ke makam ini.
Riwayat Buyut Atika baru diketahui pada tahun 1990an setelah dilakukan penelitan oleh kalangan budayawan. Dari hasil penelitian tersebut diketahui, Buyut Atika merupakan cucu dari Raja Blambangan Prabu Menak Sembuyu.
“Buyut Atika memiliki nama asli Putri Sekardadu. Menikah dengan Maulana Ishaq atau Syekh Wali Lanang yang berhasil menyembuhkan sang putri dari penyakit misterius yang sulit disembuhkan,” tutur Jumali, Juru Kunci Makam
Maulana Ishaq tidak bisa terpisahkan dengan cikal bakal Kabupaten Banyuwangi karena diutus Sunan Ampel untuk mengislamkan Banyuwangi yang masih dalam pengaruh kebudayaan kepercayaan sebelumnya.
3. Goa Istana Alas Purwo
Berada di dalam areal Taman Nasional Alas Purwo Kecamatan Tegaldlimo Banyuwangi Jawa Timur. Di lokasi ini setidaknya terdapat 40 goa namun hanya 5 goa yang sering menjadi jujugan pengunjung yang ingin ngalap berkah.
Adalah Goa Istana, Goa Padepokan, Goa Mayangkara, Goa Mangleng dan Goa Kucur. Kelima goa tersebut diyakini memiliki aura mistis yang lebih kuat dari pada goa lainnya yang terdapat di dalam Taman Nasional Alas Purwo.
“Lebar Goa tidak lebih dari 8 meter dengan panjang sekitar 30 meter. Diduga goa ini terbentuk karena naiknya karang akibat lempeng Eurasia terdesak oleh lempeng Indo-Australia. Bahkan Mantan Presiden Soekarno diyakini pernah bertapa di tempat ini,” kata seorang pertapa.
Goa Istana sering didatangi pengunjung terutama saat menjelang perhelatan politik. Mulai dari Kepala Desa, Gubernur dan DPR bahkan ada Calon Presiden yang diyakini pernah datang ke Goa Istana. Biasanya kalangan orang penting tersebut datang secara sembunyi-sembunyi.
Biasanya para pengunjung tersebut akan melakukan tapa dengan membakar dupa dan baru akan meninggalkan lokasi setelah mendapat wisik atau petunjuk terkait apa yang dihajatkan oleh pengunjung tersebut.
4. Situs Kawitan
Berada di dekat Pura Giri Griya Saloka di dalam areal Taman Nasional Alas Purwo Kecamatan Tegaldlimo Banyuwangi Jawa Timur. Situs ini banyak dikelilingi pohon yang menjulang tinggi serta tumpukan batu yang tersusun rapi.
Saat ditemukan pertama kali pada tahun 1965. Banyak Masyarakat sekitar banyak yang mengambil batu tersebut untuk dijadikan perabotan rumah atau pun menjadi hiasan rumah serta tungku dapur memasak.
“Banyak warga yang melakukan itu sakit dan ada beberapa yang meninggal dunia. Kemudian warga memilih mengembalikan batu tersebut ke asalnya setelah ada warga yang mendapatkan pesan melalui mimpi,” jelas Mangku Sulemi.
Kata wiwitan sendiri bisa berarti awal. Masyarakat sekitar terutama yang beragama Hindu meyakini tempat tersebut harus mendapatkan perhatian khusus karena memiliki kekuatan mistis yang sangat kuat.
Penganut agama Hindu Bali serta pengunjung yang berasal dari lintas agama banyak mendatangi Situs Kawitan untuk berdoa serta ngalap berkah atas semua hajat dan keinginan agar terkabul.
Bentuk gapuranya menyerupai gapura Kerajaan Majapahit masa lalu dengan dilengkapi jalan setapak berwana putih. Bagian atas terdapat batu besar yang tersusun rapi dan dibalut kain kuning yang menambah kesan spiritual yang sangat tinggi.
Selain 4 lokasi tersebut, masih banyak lokasi lain yang bisa didatangi saat berkunjung di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Lokasi-lokasi tersebut masih dijaga serta dirawat keberadaannya oleh masyarakarat sekitar.
Masyarakat setempat meyakini keberadaan situs serta tempat-tempat tersebut tida bisa dipisahkan dan selalu keterkaitan dengan cikal bakal desa tempat tinggal mereka atau tokoh agama yang menjadi panutan masyarakat di masa lalu.