Melestarikan Tradisi Makepung Lampit di Jembrana, Antara Budaya dan Pertanian

Melestarikan Tradisi Makepung Lampit di Jembrana
Sumber :
  • I Nyoman Sudika

Namun, kecepatan bukan satu-satunya kriteria penilaian; arah lari kerbau juga menjadi faktor penting.

Menguak Misteri Tari Turun Kuwih Antara Nikmat, Filosofi, dan Mistis di Tanah Rencong

Pasangan kerbau harus berjalan lurus, tanpa memotong lintasan lawan. "Jika terbukti mencuri start atau melanggar aturan, mereka akan didiskualifikasi," tegas Mara.

Satu kali pelepasan dapat diikuti oleh dua hingga empat pasang kerbau, dan setiap pemenang akan bertanding kembali di babak selanjutnya hingga ditemukan pasangan tercepat di antara semua peserta.

Tantangan dalam Melestarikan Tradisi

Di Balik Gerakan Sining, Mengungkap Rahasia Kekuatan Mistis Aceh

Meskipun Makepung Lampit masih dilestarikan hingga kini, para penggemar tradisi ini menghadapi sejumlah tantangan.

Menurut I Made Mara, salah satu kendala terbesar adalah ketersediaan sarana lampit yang semakin langka karena alat ini jarang digunakan untuk membajak sawah saat ini.

Mengenal Lebih Dekat Tari, Ritual, dan Tradisi Kuno Masyarakat Gayo

"Melatih kerbau agar dapat berlari lurus di dalam sirkuit persawahan juga sangat sulit," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title