Bekamal: Warisan Kuliner Suku Using Banyuwangi yang Menantang Waktu
- jumroini subhan
Bekamal kini hadir dalam berbagai olahan. Dari tumisan sederhana hingga isian Sego Jajang - nasi yang dibungkus daun pisang dan dibakar dalam bambu. Inovasi ini membuat Bekamal lebih mudah diterima oleh lidah modern, tanpa kehilangan esensi tradisionalnya.
Kehadiran Bekamal di meja makan bukan hanya soal rasa. Ia adalah jembatan yang menghubungkan generasi masa kini dengan kearifan masa lalu. Setiap suapan Bekamal adalah pengalaman merasakan sejarah, tradisi, dan identitas Suku Using.
Di era di mana batas-batas budaya semakin kabur, Bekamal berdiri tegak sebagai penanda identitas. Ia adalah bukti bahwa di tengah arus globalisasi, kearifan lokal masih memiliki tempat yang relevan.
Pelestarian Bekamal bukan hanya tugas Suku Using. Ia adalah tanggung jawab kita bersama sebagai pewaris kekayaan kuliner nusantara. Dengan menikmati dan mengapresiasi Bekamal, kita turut menjaga agar api tradisi ini tetap menyala, menantang waktu dan perubahan zaman.
Bekamal mungkin bukan hidangan yang mudah diterima pada pandangan pertama. Namun, di balik aromanya yang khas, tersimpan kisah panjang tentang ketahanan, kreativitas, dan kearifan Suku Using. Ia adalah warisan yang patut kita jaga, nikmati, dan banggakan.