Kisah Korban Selamat Kapal Terbalik di Grajagan Banyuwangi, Anwar: Masih Trauma Kalau Ingat Mereka
- Litalia Putri / VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Detik-detik kapal Mekar Jaya terbalik di perairan Pelawangan, Pantai Grajagan, masih terekam dengan jelas di benak Muhammad Anwar (34), pria asal Dusun Krajan, Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Ia merupakan salah satu korban selamat dari peristiwa naas yang terjadi di area perairan Banyuwangi itu.
“Saat itu kapal sudah mau masuk, tiba-tiba dihantam ombak setinggi 7-8 meter sekali, kapal terbalik, kita semua digulung di pusaran itu beberapa kali sebelum akhirnya terpental keluar,” kata Anwar saat ditemui banyuwangi.viva.co.id di kediamannya, Minggu (10/9).
Pada saat insiden berlangsung, lanjut Anwar, dirinya merasa tidak sadar jika kapal nelayan yang ditumpanginya itu telah terbalik. Saat itu, kapal hanya tinggal beberapa meter saja jaraknya untuk masuk ke wilayah pelabuhan ikan Grajagan.
“Kejadiannya mendadak, saya saja baru sadar (kapal terbalik) waktu sudah di lempar ke air,” ujar pria yang akrab disapa Aan itu.
Pasca kejadian tersebut, Anwar sempat hanya berdiam saja di rumah seharian penuh. Ia bercerita jika dirinya merasa trauma saat mengingat teman-temannya yang meninggal dan hilang akibat terbaliknya kapal Mekar Jaya.
“Saya baru berani keluar ikut pencarian itu di hari kedua, rasanya semalam itu masih guyonan bareng, saiki wis podo balik (meninggal),” ungkapnya.
Selain Anwar, ada 19 orang korban selamat lain yang merupakan anak buah kapal (ABK) Mekar Jaya, kapal yang terbalik di Grajagan, Rabu (6/9) lalu. Mereka berhasil selamat setelah berenang dengan memakai beberapa benda di kapal yang mengapung.
“Saya bersama 4 teman lain pakai boks ikan, ada juga yang pakai kayu pecahan dari kapal,” tambah Anwar.
Kapal jurek (slerek kecil) bernama lambung Mekar Jaya saat itu mengangkut 27 ABK ketika hendak melaut. Namun nahas, kapal terbalik saat akan kembali bersandar yang menyebabkan 4 orang meninggal dan 3 orang hilang.
Berdasarkan informasi terbaru, saat ini seluruh korban hilang telah berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan. Ketiga korban hilang ini ditemukan dalam keadaan tubuh mengapung di sekitar beberapa kilometer dari lokasi kejadian.
Dengan demikian, peristiwa tersebut mengakibatkan 7 orang tewas dan 20 nelayan lainnya berhasil selamat. Identitas korban tewas masing-masing yaitu Sukar (60), asal Purwoharjo, Sumarno (60), asal Muncar, Toso (55), asal Srono, Wakik (35), asal Jember, To (32), asal Purwoharjo, Dorik (55), asal Cluring, dan Tolip (50), asal Bojonegoro.