Janger Banyuwangi, Kesenian Rakyat yang Memukau dengan Cerita Sejarah
- Istimewa
Pagelaran seni Janger Banyuwangi dilakukan semalam suntuk karena ceritanya yang panjang.
Namun, untuk menghindari rasa bosan pada penonton, gending-gending Osing dimainkan di sela-sela waktu pergelaran.
Dengan gaya busana mirip penari legong Bali, penari bernyanyi lagu bahasa Osing, baik lagu - lagu lama maupun yang baru itu diharap agar penonton tidak bosan mengikuti cerita yang dimainkan.
Janger Banyuwangi dilengkapi dengan pentas, sistem tata suara, layar atau tirai, gamelan, tari-tarian, dan lawak.
Cerita yang ditampilkan dalam Janger dibagi dalam beberapa babak yang dimulai dari setelah Isya hingga menjelang Subuh.
Kesenian daerah ini terbilang unik karena bahasa yang digunakan dalam pertunjukan adalah bahasa Jawa dan bahasa daerah Banyuwangi, yaitu bahasa Osing.
Oleh karena itu, Janger Banyuwangi telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Ditjen Kebudayaan Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai warisan budaya dunia.