Mengungkap Kebudayaan Osing: Pameran ArtOs Nusantara di Banyuwangi Segera di Gelar

Gedung Tua Peninggalan Belanda (Doc,Foto:Istimewa)
Sumber :
  • jumroini subhan

“Gedung tua ini memiliki potensi sebagai cagar budaya yang dibangun oleh VOC pada tahun 1889, menjadi saksi penting hubungan Banyuwangi sebagai jalur perdagangan internasional sejak zaman VOC. Nilai sejarah ini tentu akan menjadi nilai tambah dalam pagelaran ini," ujar Imam.

Pemkab Banyuwangi Raih WTP 12 Kali Beruntun

Pameran ini juga menjadi sarana yang tepat untuk mengenalkan Kabupaten Banyuwangi kepada khalayak nasional bahkan internasional melalui seni. 

“Pameran ArtOs Nusantara 2023 adalah momentum untuk meneguhkan citra Banyuwangi sebagai kota seni, serta memberikan kesempatan berharga bagi masyarakat Banyuwangi untuk mengenal para perupa asli Bumi Blambangan yang tersebar di seluruh Indonesia, serta mengapresiasi karya-karya perupa dari daerah lain," pungkas Imam.

Dampingi Korban Rudapaksa, Pemkab Banyuwangi: Menikahkan Korban dengan Pelaku Bukan Solusi!

Sesuai dengan tema ArtOs Nusantara, seniman yang terlibat adalah perupa nasional dari Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Padang, Makassar, dan Bali, yang akan berkolaborasi dengan seniman Banyuwangi yang dipilih secara ketat oleh dewan kurator. 

Banyuwangi telah lama dikenal dengan identitas budaya yang khas. Sebagai kawasan pelabuhan penting kerajaan pesisir Blambangan sejak zaman Majapahit, Banyuwangi membawa berbagai aspek kebudayaan yang saling bersinggungan, membentuk wajah kebudayaan Banyuwangi yang dikenal sebagai budaya osing. 

Banyuwangi Alokasikan Rp 258 Miliar Bayar PPPK, 97% untuk Guru dan Tenaga Kesehatan

Karakter budaya pesisir kebudayaan osing terbentuk melalui persilangan dan hibridasi berbagai kebudayaan, seperti Jawa, Madura, Arab, Mandar, Tionghoa, Bali, dan pengaruh lainnya.

ArtOs Nusantara bukan hanya pameran seni rupa, tetapi juga membantu pemerintah dalam mengenalkan potensi kuliner Banyuwangi. ArtOs Nusantara siap digelar di Gedung Tua Pantai Boom Marina.