Makna Spiritual Seblang Olehsari
- Hari Purnomo/ VIVA Banyuwangi
Budaya, VIVA Banyuwangi –Olehsari, sebuah desa di Kabupaten Banyuwangi yang selalu menyimpan nyala doa dalam nafas keseharian penduduknya, desa ini merupakan altar kecil tempat langit dipertemukan dengan bumi.
Di sanalah, seorang perempuan usia remaja menari dengan mata terpejam. Ia adalah Penari Seblang. Penjaga harmoni. Penyambung antara dunia yang tampak dan dunia yang diam-diam menyimak. Seblang adalah tubuh yang secara diam-diam mengalirkan doa.
Seblang adalah penyembuhan. Seblang adalah kalimat permohonan. Seblang adalah keberkahan yang diturunkan perlahan, melalui perantara leluhur yang setia abadi menjaga desa nya seperti yang disadur dari laman kominfo.jatimprov.go.id
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, Seblang hadir sebagai jeda. Sebagai pengingat agar manusia setia menjaga alam dan lingkungannya. Bahwa dalam sunyi dan syair, dalam dupa dan selendang ada cara lain untuk menyembuhkan luka dan derita.
Penari Seblang menari dalam keadaan trance. Dalam tubuhnya, mengalir energi Buyut Saridin, Buyut Cili, Buyut Ketut, dan para leluhur yang tak pernah henti menjaga anak cucunya.
Mata sang Penari terpejam karena ia sedang menatap ke dalam. Ke samudera jiwa dan ruh yang menaunginya. Seolah-olah ia mengajarkan, bahwa menari bukan hanya menggunakan kaki, tapi dengan jiwa tampak.
Sebab dalam dunia spiritual, yang berjalan bukanlah langkah kaki, tapi makna. Dan yang berputar bukan tubuh, tapi niat. Dalam gerak tarian itu, ia tidak sedang menghibur siapa pun.