Eksistensi Bahasa Daerah vs Budaya Modern, Ancaman atau Peluang?

Penggunaan Bahasa yang mengikuti era modern
Sumber :
  • https://pixabay.com/photos/students-computers-laptops-smiling-1807505/

Budaya, VIVA Banyuwangi – Di era globalisasi, budaya modern berkembang pesat seiring kemajuan teknologi dan media sosial. Namun, dibalik pesatnya perubahan ini, bahasa daerah sebagai warisan budaya justru menghadapi tantangan yang serius. Banyak bahasa lokal terancam punah karena penuturnya semakin berkurang, terutama di kalangan generasi muda.

Self diagnosa di Media Sosial, Boleh Nggak Sih Menurut Ahli Kesehatan Mental?

Lalu, bagaimana nasib bahasa daerah di tengah dominasi budaya modern?

Apakah mereka akan tergeser, atau justru bisa beradaptasi?

Mengenal Alat Musik Rebana, Warisan Budaya Bernuansa Islami

Artikel ini akan membahas eksistensi bahasa daerah, tantangan yang dihadapi, serta upaya pelestariannya di tengah arus modernisasi.

Bahasa Daerah vs Budaya Modern, Ancaman atau Adaptasi?

1. Dampak Budaya Modern terhadap Bahasa Daerah

Budaya modern, yang didorong oleh internet, media sosial, dan konten global, seringkali mendorong penggunaan bahasa dominan seperti Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Ini beberapa dampaknya.

Halaman Selanjutnya
img_title
Candi Penataran, Warisan Majapahit yang Nyaris Terlupakan di Lereng Gunung Kelud