Skinny Fat: Tubuh Kurus Tapi Berlemak, Ini Cara Mengatasinya!
- www.freepik.com
Gaya hidup yang kurang aktif atau jarang berolahraga juga berkontribusi besar terhadap skinny fat. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan massa otot menurun dan lemak tubuh meningkat. Padahal, aktivitas fisik yang teratur sangat penting untuk membakar kalori, membangun massa otot, dan meningkatkan metabolisme tubuh. Usahakan untuk berolahraga secara teratur, baik latihan kardio maupun latihan kekuatan.
3. Diet yang Salah
Diet yang salah, seperti diet yang terlalu ketat atau tidak seimbang, justru dapat menyebabkan skinny fat. Diet yang terlalu ketat dapat menyebabkan tubuh kehilangan massa otot, bukan hanya lemak. Akibatnya, metabolisme tubuh melambat dan tubuh menjadi lebih sulit membakar kalori. Selain itu, diet yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
4. Faktor Genetik
Faktor genetik juga dapat berperan dalam terjadinya skinny fat. Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk menyimpan lebih banyak lemak tubuh atau memiliki metabolisme yang lambat. Namun, faktor genetik bukanlah satu-satunya penyebab skinny fat. Gaya hidup dan pola makan tetap menjadi faktor yang paling dominan.
5. Stres dan Kurang Tidur
Stres yang berlebihan dan kurang tidur juga dapat memicu skinny fat. Stres dapat meningkatkan hormon kortisol yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut. Kurang tidur juga dapat mengganggu metabolisme tubuh dan meningkatkan nafsu makan, terutama terhadap makanan yang tidak sehat.
6. Perubahan Hormonal
Perubahan hormonal, seperti yang terjadi pada wanita menopause, juga dapat memengaruhi komposisi tubuh dan menyebabkan skinny fat. Penurunan hormon estrogen dapat menyebabkan penurunan massa otot dan peningkatan lemak tubuh.