Kok Bisa? Berat Badan Justru Naik Saat Puasa Ramadan, Ini Penyebabnya!

Penyebab berat badan naik saat puasa
Sumber :
  • Photo by Ketut Subiyanto: https://www.pexels.com/photo/crop-kid-weighing-on-scale-4474052/

Kesehatan, VIVA Banyuwangi – Bulan Ramadhan selain menjadi momen untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak ibadah, Ramadan juga seringkali dikaitkan dengan perubahan pola makan dan gaya hidup. Namun, ada satu hal yang seringkali menjadi pertanyaan banyak orang: mengapa berat badan justru naik saat puasa Ramadan?

Mau Mulai Bisnis Online Tapi Bingung? Ini 3 Cara Simpel yang Wajib Kamu Coba!

Padahal, selama berpuasa, kita menahan lapar dan haus dari subuh hingga maghrib. Logikanya, berat badan seharusnya turun. Tapi, kenyataannya tidak sedikit orang yang justru mengalami kenaikan berat badan selama bulan puasa. Fenomena ini tentu menimbulkan tanda tanya besar.

Artikel ini akan membahas mengenai penyebab kenaikan berat badan saat puasa Ramadan. Dengan memahami penyebabnya, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah kenaikan berat badan selama bulan Ramadan. Sehingga, ibadah puasa Anda tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga kesehatan yang optimal.

7 Rahasia LDR Tetap Romantis dan Langgeng, No. 5 Bikin Baper!

Yuk, simak terus artikel ini untuk mengetahui jawabannya!

Penyebab Berat Badan Naik saat Puasa Ramadhan

1. Perubahan Pola Makan yang Drastis

Perubahan pola makan yang drastis saat Ramadan seringkali menjadi penyebab utama kenaikan berat badan. Kita cenderung makan berlebihan saat sahur dan berbuka, terutama makanan yang tinggi kalori, gula, dan lemak.

Doi Sering Datang Dan Pergi Seenaknya? Kenali Breadcrumbing Dan Tips Menghadapinya

Saat sahur, banyak orang memilih makanan yang praktis dan mengenyangkan, seperti nasi lemak, mie instan, atau makanan manis lainnya. Padahal, makanan-makanan ini umumnya tinggi kalori dan kurang serat, sehingga tidak membuat kenyang lebih lama. Akibatnya, kita cenderung makan lebih banyak saat berbuka.

Saat berbuka, godaan makanan lezat semakin besar. Kita seringkali kalap memesan berbagai hidangan, mulai dari gorengan, kolak, hingga makanan berat lainnya. Akibatnya, asupan kalori kita melonjak drastis. Padahal, tubuh kita tidak membutuhkan kalori sebanyak itu setelah seharian berpuasa. Kelebihan kalori ini akan disimpan sebagai lemak, sehingga berat badan pun naik.

2. Kurang Bergerak dan Berolahraga

Saat puasa, banyak orang merasa lemas dan kurang bersemangat untuk beraktivitas. Padahal, kurang gerak dan olahraga dapat menyebabkan metabolisme tubuh melambat, sehingga pembakaran kalori menjadi kurang efisien. Akibatnya, kalori yang tidak terbakar akan disimpan sebagai lemak, sehingga berat badan pun naik.

Padahal, olahraga ringan seperti jalan kaki, jogging, atau yoga ringan tetap bisa dilakukan saat puasa. Olahraga ini dapat membantu membakar kalori dan menjaga metabolisme tubuh tetap lancar. Selain itu, olahraga juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.

3. Kurang Tidur

Perubahan jam tidur saat Ramadan juga dapat memengaruhi berat badan. Banyak orang yang tidur larut malam atau begadang, sehingga waktu istirahat mereka menjadi kurang. Kurang tidur dapat mengganggu produksi hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme tubuh. Akibatnya, kita menjadi lebih mudah lapar dan berat badan pun naik.

Selain itu, kurang tidur juga dapat menyebabkan kita merasa lelah dan kurang bersemangat untuk beraktivitas. Akibatnya, kita cenderung kurang bergerak dan lebih banyak makan makanan yang tidak sehat. Hal ini tentu saja dapat memperparah kenaikan berat badan.

Dengan memahami ketiga faktor ini, kita bisa lebih bijak dalam mengatur pola makan, aktivitas fisik, dan waktu tidur selama bulan Ramadan. Dengan demikian, kita bisa menjaga berat badan tetap stabil atau bahkan menurunkan berat badan selama bulan puasa.

4. Stres

Stres juga dapat menjadi pemicu kenaikan berat badan saat puasa. Saat stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang dapat meningkatkan nafsu makan, terutama makanan yang manis dan berlemak. Selain itu, stres juga dapat mengganggu metabolisme tubuh, sehingga pembakaran kalori menjadi kurang optimal.

Selama bulan Ramadan, perubahan rutinitas, tekanan pekerjaan, atau masalah pribadi dapat menjadi pemicu stres. Beberapa orang mungkin juga merasa stres karena harus menahan lapar dan haus sepanjang hari. Jika stres tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat berdampak pada pola makan yang tidak sehat dan akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan.

5. Faktor Genetik

Faktor genetik juga dapat berperan dalam kenaikan berat badan saat puasa. Beberapa orang memiliki metabolisme tubuh yang lebih lambat dibandingkan yang lain, sehingga lebih mudah mengalami kenaikan berat badan. Faktor genetik ini tidak dapat diubah, namun kita tetap bisa mengontrol faktor-faktor lain seperti pola makan dan gaya hidup untuk menjaga berat badan tetap sehat.

Tips Menjaga Berat Badan Saat Puasa Ramadan

Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menjaga berat badan tetap stabil atau bahkan menurunkan berat badan selama bulan Ramadan:

1. Perhatikan Asupan Kalori Saat Sahur dan Berbuka

Saat sahur, pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat. Karbohidrat kompleks akan memberikan energi yang bertahan lama, protein membantu menjaga massa otot, dan serat membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Contohnya adalah oatmeal, nasi merah, roti gandum, telur, ikan, ayam tanpa kulit, dan sayur-sayuran.  

Saat berbuka, hindari makan berlebihan dan terburu-buru. Mulailah dengan makanan yang ringan dan mudah dicerna, seperti kurma atau buah-buahan. Setelah itu, barulah konsumsi makanan utama dengan porsi yang wajar. Hindari makanan yang terlalu manis, berlemak, dan digoreng.

2. Batasi Konsumsi Makanan Manis dan Berlemak

Makanan manis dan berlemak, seperti gorengan, kolak, es buah, dan kue-kue manis lainnya, memang sangat menggoda saat berbuka puasa. Namun, makanan-makanan ini tinggi kalori dan rendah nutrisi. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan-makanan ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Oleh karena itu, batasilah konsumsi makanan manis dan berlemak selama bulan Ramadan. Jika Anda ingin mengonsumsi makanan manis, pilihlah buah-buahan atau makanan yang dibuat dengan bahan-bahan alami dan tidak terlalu banyak gula.

3. Tetap Aktif dan Berolahraga

Meskipun sedang berpuasa, usahakan untuk tetap aktif bergerak dan berolahraga ringan. Olahraga dapat membantu membakar kalori dan menjaga metabolisme tubuh tetap lancar. Anda bisa melakukan jalan kaki, jogging, atau yoga ringan selama 30-60 menit sebelum berbuka puasa atau setelah salat tarawih.

4. Tidur yang Cukup

Usahakan tidur yang cukup, yaitu sekitar 6-8 jam sehari. Tidur yang cukup dapat membantu menjaga metabolisme tubuh tetap lancar dan mengurangi rasa lapar. Selain itu, tidur yang cukup juga dapat membantu mengurangi stres yang juga dapat menjadi pemicu kenaikan berat badan.

5. Minum Air yang Cukup

Selama bulan Ramadan, pastikan Anda minum air yang cukup, yaitu sekitar 8 gelas sehari. Minum air yang cukup dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mencegah dehidrasi. Selain itu, minum air juga dapat membantu mengurangi rasa lapar dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.

6. Kelola Stres

Stres dapat menjadi pemicu kenaikan berat badan. Oleh karena itu, kelola stres dengan baik selama bulan Ramadan. Anda bisa melakukan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan, seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau berkumpul dengan keluarga dan teman-teman.

7. Hindari Makan Terlalu Cepat

Makan terlalu cepat dapat membuat Anda makan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Oleh karena itu, makanlah dengan perlahan dan nikmati setiap suapan. Dengan makan perlahan, Anda akan merasa kenyang lebih cepat dan tidak makan berlebihan.

8. Perhatikan Porsi Makan

Perhatikan porsi makan Anda saat sahur dan berbuka. Hindari makan terlalu banyak, meskipun Anda merasa sangat lapar. Makanlah secukupnya dan berhentilah sebelum merasa terlalu kenyang.

9. Konsisten dengan Pola Makan Sehat

Konsisten dengan pola makan sehat selama bulan Ramadan. Jangan hanya fokus pada makanan saat berbuka, tetapi juga perhatikan asupan makanan Anda saat sahur dan setelah berbuka. Dengan konsisten dengan pola makan sehat, Anda akan lebih mudah menjaga berat badan tetap stabil atau bahkan menurunkan berat badan.

Penting untuk diingat, Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mengapa berat badan bisa naik saat puasa Ramadan. Selamat menjalankan ibadah puasa!