Dikit-Dikit Baper? 5 Tips Simpel Ini Bantu Anda Lebih Tenang dalam Hubungan!

Ilustrasi Tenang
Sumber :
  • Freepik: benzoix

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Pernah nggak sih ngerasa baper alias bawa perasaan? Dikit-dikit tersinggung sama omongan teman, chat nggak dibales cepat sama pasangan langsung mikir yang aneh-aneh, atau lihat postingan orang lain di medsos langsung insecure? Hayo ngaku! Emang sih, punya perasaan itu manusiawi banget. Tapi kalau keseringan baper, dikit-dikit masukin hati, wah, bisa bikin capek sendiri lho! Hubungan sama orang lain pun jadi rawan konflik atau salah paham. Nah, biar hati lebih adem dan hubungan lebih awet, yuk coba terapkan 5 tips simpel agar tidak mudah baper ini!

1. Tarik Napas Dulu! Jangan Langsung Keburu Reaksi atau Asumsi

Kode Tangan yang Harus Kamu Tahu agar Tak Salah Paham

Pas ada omongan, sikap, atau kejadian yang bikin hati 'nyess' atau emosi mulai naik, coba deh jangan langsung bereaksi! Entah itu langsung balas chat ngegas, pasang muka bete, atau bahkan nangis. STOP dulu sejenak. Tarik napas panjaaaang lewat hidung, tahan sebentar, terus hembuskan pelan-pelan lewat mulut. Ulangi beberapa kali. Kasih jeda beberapa detik (atau menit kalau perlu!) buat nenangin diri sebelum merespons. Reaksi spontan pas lagi emosi itu seringkali bikin runyam!

2. Coba 'Husnudzon': Jangan Buru-buru Mikir yang Negatif Dulu

Otak kita ini kadang suka jadi 'sutradara' film drama ya? Dikit-dikit udah bikin skenario negatif sendiri yang belum tentu benar. Misalnya, teman batalin janji, langsung mikir "Ah, dia pasti males ketemu aku!". Pasangan nggak angkat telepon, langsung curiga "Jangan-jangan...". Nah, sebelum pikiran negatif makin liar, coba deh biasakan husnudzon alias berprasangka baik dulu. Mungkin temanmu beneran ada urusan mendadak? Mungkin pasanganmu lagi di jalan atau lagi rapat? Cari kemungkinan penjelasan lain yang lebih positif sebelum baper duluan.

3. Pisahkan Fakta & Perasaan: Apa yang Benar-benar Terjadi?

7 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuatmu Berkembang Lebih Cepat dari Orang Lain

Ini penting banget buat mengelola perasaan. Coba bedakan mana FAKTA (apa yang benar-benar terjadi atau diucapkan secara objektif) dan mana PERASAAN atau INTERPRETASI kita terhadap fakta itu. Contoh: Faktanya, "Teman A tidak membalas pesanku selama 3 jam." Perasaan/Interpretasi kita (yang bikin baper), "Teman A marah padaku atau mengabaikanku." Beda kan? Dengan memisahkan ini, kita bisa lihat situasi lebih jernih dan nggak gampang terseret emosi atau asumsi sendiri.

Halaman Selanjutnya
img_title