Cerita Mak Pit Umami: Relakan Omset Rp 20 Juta Demi Perjuangkan UMKM Naik Kelas

Pemilik brand Dapur Piets, Mak Pit alias Rekto Puspitasari
Sumber :
  • Mak Pit for Viva Bwi

Banyuwangi – Tak banyak yang mengenal figur Mak Pit, tapi di kalangan pelaku UMKM pemilik nama lengkap Rekto Puspitasari ini dikenal sebagai Ketua Harian Usaha Makanan dan Minuman Banyuwangi atau Umami.

Kriuk Renyah Rahasia Lezat Lalapan Wader Kali Goreng Banyuwangi!

Demi untuk memperjuangkan UMKM Naik Kelas, Ia merelakan omset sebesar Rp 20 juta perbulan untuk mengangkat kemampuan sosial dan ekonomi, terlebih bagi kalangan wanita atau emak-emak.

Baik melalui pelatihan hingga pendampingan kepada para pelaku UMKM atau emak-emak yang ingin mencoba bergelut dan mulai merintis sektor UMKM.

Warung Ayam Pedas Mbah Jo: Kelezatan Legendaris yang Menggugah Lidah Selama Tiga Dekade

Agar gampang diingat, kemudian ia menyematkan penggalan dari nama lengkapnya menjadi brand usahanya ‘Dapur Piets’. Ia pun cukup dikenal dengan sapaan Mak Pit.

“Saya mulai menekuni atau terjun ke UMKM sejak 6 tahun yang lalu. Lalu, berjalannya waktu jadi Ketua Harian Asosiasi Umami baru 1 tahun,” ujarnya kepada banyuwangi.viva.co.id, Minggu (14/05/2023).

Mengintip Sejenak Pabrik Tahu Tradisional Milik Hadi Subroto Warung Ndeso

Produk andalan Dapur Piets saat ini adalah makanan olahan, yaitu abon. Mak Pit menjelaskan, ada abon tuna, abon ayam, abon hasil perikanan seperti lemuru dan lain-lain.

Selain makanan olahan perikanan,  ada pula kue kering, rambak patin, dan makanan olahan seperti keripik singkong.

“Untuk produk, kita menyesuaikan dengan permintaan pasar. Sekarang ini yang lagi ramai abon,” ucap Mak Pit yang tinggal di Kelurahan Kalipuro yang dalam Pemilu 2024 ini masuk Daerah Pemilihan atau Dapil Banyuwangi 8.

Sejak menggeluti sektor kuliner, ia mengaku pernah menembus omset sebesar Rp 20 juta sebulan. Angka itu didapat dengan memanfaatkan pemasaran secara offline maupun online.

Keuntungan bergabung di Umami ini, kata dia, sudah ada yang mengurusi bagian marketing, sehingga para pelaku UMKM yang tergabung dalam asosiasi itu dan ingin naik kelas dapat terbantu dan dimudahkan.

“Kalau untuk pangsa pasar sudah bisa seluruh indonesia. Jadi kebetulan saya Ketua Harian Asosiasi Umami dan di situ ada bagian merketingnya,” ungkapnya.

 

Bacaleg Rekto Puspitasari menjaring aspirasi rakyat bawah.

Photo :
  • Rekto Puspitasari

 

Hingga akhirnya, Mak Pit memutuskan untuk terjun menjadi pejuang politik melalui partai besutan Prabowo Subianto, tepatnya sejak tahun 2019. Saat itu, ia mendukung pasangan Capres Prabowo-Sandi yang bertarung melawan Jokowi-Makruf Amin.

Bahkan, ia bersama para kolega menjadi relawan dalam Pemilu 2019 dengan mendirikan Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandi yang kemudian dikenal ‘Pepes’.

“Tahun 2019 saya Ketua Pepes, setelah saya tahu daerah masyarakat yang kurang beruntung dari relawan saya terjun untuk jadi pejuang politik,” cetusnya.

Banyak dinamika politik ketika itu, namun hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk memperjuangkan nasib sesama.

“Tahun kemarin omset saya sampai Rp 20 juta, tapi karena sibuk ngurus pencalegan per bulan rata-rata sekarang Rp 5 juta,” ucapnya.

Meski omset dari usahanya di bidang kuliner stagnan di angka Rp 5 juta, ia mengaku rela dan tetap optimis terhadap pilihan ">politik ini.

Mak Pit bersama kolega di KPU

Photo :
  • Mak Pit for Viva Bwi

Sebab, saat ini ia juga telah mempunya reseller baik di Pulau Jawa seperti di Malang dan Pasuruan, Dapur Piets juga telah memiliki sejumlah orang yang menjual produknya di Provinsi Riau.

Untuk mengembangkan usahanya, Mak Pit, juga mengajak rekan sejawat dan tetangganya sejumlah 3 orang untuk menekuni bisnis kuliner yang telah memiliki pangsa pasar seluruh Indonesia melalui Asosiasi Umami.

“Jadi saya tinggal produksi dan tiap bulan ada laporan penjualan, ada PO (pre-order) dan tidak perlu mencari pasar,” tutupnya.