Gerakan Pangan Murah Digelar di Banyuwangi

Gerakan Pangan Murah Digelar di Banyuwangi
Sumber :
  • Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi

"Jadi misalkan daerah dengan pasokan Jagung yang melimpah seperti Wongsorejo bisa substitusi desa lain di Banyuwangi agar pasokan harganya bisa stabil,” ungkap Sugirah.

HUT Brimob ke 79, Polresta Banyuwangi Gelar Tasyakuran

Sugirah juga memastikan pasokan pangan di Banyuwangi dalam kondisi aman meskipun di tengah lesunya beberapa komoditas hortikultura seperti cabai dan tomat. 

Ia berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memantau perkembangan harga dan stok pangan di pasar.

Detik-Detik Mencekam! Pusat Perbelanjaan Konveksi dan Swalayan di Situbondo Terbakar

“Kami akan terus berupaya menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat Banyuwangi. Terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah menyelenggarakan kegiatan ini,” tutup Sugirah.

Painem (63), warga Desa Paspan, kedapatan memborong cabai rawit, bawang putih dan merah, minyak, dan telur untuk kebutuhan di rumahnya.

Keris Woomera 2024: Bangun Diplomasi TNI Melalui Malam Budaya di Banyuwangi

"Dapat kabar kalau ada pasar murah disini, jadi sempatkan untuk beli karena harganya lebih terjangkau daripada di peken (pasar tradisional)," terangnya antusias.

Di pasar murah tersebut, tersedia juga berbagai bahan pokok lainnya: Intermie 1 dus (isi 40) dengan harga Rp. 40.000, tepung tapioka (500 gr) seharga Rp. 8.000, bawang putih Rp. 34.000/kg, cabai rawit seharga Rp.28.000/kg, buncis Rp. 3.000/bundle, jamur kuping Rp. 7.000/ikat, dan tomat Rp.3000/kg. (*)