Mengupas Isu Seragam Sekolah Mahal di Banyuwangi: Dilema Antara Kebutuhan dan Keterbatasan
- jumroini subhan / Viva Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi - Polemik seragam sekolah di lembaga pendidikan di Banyuwangi tengah menjadi sorotan para wali murid. Mereka merasa terbebani dengan aturan harus membeli seragam di sekolah yang dihargai sangat tinggi.
Salah seorang wali murid di Sekolah Negeri Kecamatan Cluring, Banyuwangi, juga mengalami kekecewaan serupa. Ia terpaksa mencicil pembayaran seragam untuk anaknya, tetapi pihak sekolah menolak dan meminta pembayaran penuh. Akibatnya, sang wali murid terpaksa menjual barang berharga untuk melunasi pembayaran.
"Saat mendaftar ulang anak saya di sekolah, saya diberitahu bahwa seragamnya terdiri dari 5 set dan harganya mencapai 2.350.000 rupiah," ungkapnya.
"Saya hanya punya 500 ribu rupiah. Namun, petugas penjual seragam menolak pembayaran mencicil dan menyatakan harus lunas. Akhirnya, saya harus menjual barang berharga untuk melunasi pembayaran seragam," lanjutnya.
Harga seragam yang mahal menjadi perhatian serius para wali murid. Mereka merasa berada dalam dilema sulit.
Namun, pihak sekolah membantah memberlakukan aturan yang memaksa wali murid untuk membayar lunas.
Humas sekolah menjelaskan bahwa tak ada aturan yang mengharuskan pembayaran seragam dilunasi sepenuhnya. Sekolah tetap memberikan opsi pembayaran yang fleksibel dan membantu anak-anak kurang mampu.