Data Penerima Pupuk Bersubsidi di Kecamatan Wongsorejo Carut Marut

Rapat koordinasi satuan kerja perangkat daerah
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Benang kusut terkait keberadaan pupuk bersubsidi di Kecamatan Wongsorejo tidak bisa dipisahkan dengan data penerima pupuk bersubsidi.

Menikmati Kembali Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi

Diduga data penerima pupuk bersubsidi di Kecamatan Wongsorejo carut marut.

Hingga saat ini, keluhan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi masih saja terjadi di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Olimpiade Sains dan Matematika Asia

Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi satuan kerja perangkat daerah tentang pupuk bersubsidi di pendopo Kecamatan Wongsorejo. Senin, 11 November 2024.

Dalam rapat koordinasi satuan kerja perangkat daerah tersebut, sejumlah pengaduan muncul terkait sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.

Penuh Tradisi, Cara Desa Adat Kemiren Banyuwangi Rayakan Hari Jadinya

"Ada petani di Desa Sumber Kencono tapi namanya tidak ada di seluruh kios yang ada di Desa Sumber Kencono," ujar Kepala Desa Sumber Kencono, Kusnan

Dalam pengakuannya, petani tersebut terdaftar di RDKK sebagai penerima resmi pupuk bersubsidi.

"Lha jika nama warga saya tidak ada di seluruh kios pupuk di Desa Sumber Kencono, apa itu tidak amburadul namanya," tutur Kades yang akrab dipanggil Pak Nan tersebut.

Hal yang sama juga dikeluhkan Kepala Desa Bangsring, Sutoyo yang menuding data penerima pupuk bersubsidi harus divalidasi.

"Fakta di lapangan, untuk di Kecamatan Wongsorejo data penerima pupuk bersubsidi carut marut," kata Kades Bangsring Sutoyo.

Akibat carut marutnya data penerima pupuk bersubsidi tersebut, seorang ketua kelompok tani mundur.

"Aneh saja. Kok ada ketua kelompok tani malah tidak mendapatkan jatah pupuk bersubsidi padahal datanya lengkap," kata Kades Bangsring Sutoyo dalam forum tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) Kecamatan Wongsorejo, Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi Iliyas Yunus membenarkan carut marutnya data tersebut.

"Hal itu terjadi karena petani malas melakukan update data," jelas Ilyas Yunus pada Banyuwangi.viva.co.id.

Namun hal tersebut terus diupayakan perbaikan data agar tidak ada masalah pada tahun mendatang.

"Kita sekarang sedang update data untuk tahun 2025 berdasarkan data tahun 2024," tandas Iliyas Yunus.

Dalam rapat koordinasi satuan kerja perangkat daerah tersebut dihadiri sejumlah Kepala Desa, Kelompok tani serta distributor pupuk dan Forpimka Wongsorejo.