Warga Miskin di Plampangrejo Banyuwangi Meratap, BLT Enam Bulan Tak Kunjung Cair
- Roni Subhan/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Harapan puluhan warga miskin di Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, untuk menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) sirna begitu saja. Bantuan yang seharusnya menjadi sandaran hidup mereka selama enam bulan terakhir tak kunjung cair.
Alih-alih mendapatkan kepastian, mereka hanya bisa meratap dalam ketidakpastian, bertanya-tanya mengapa pemerintah desa tega menahan hak mereka.
Bagi warga miskin, BLT bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan harapan untuk bertahan hidup. Sebagian besar penerima adalah lansia yang sudah tidak mampu bekerja, hidup sendiri tanpa sanak saudara yang bisa membantu. Seperti yang dialami Soenah, seorang wanita paruh baya dari Dusun Rumping. Ia pernah menerima bantuan sebelumnya, namun tahun ini namanya tak lagi tercantum dalam daftar penerima karena pemerintah Desa tak membagikan BLT.
"Saya hidup sendiri. Uang BLT itu biasanya saya pakai buat beli beras dan kebutuhan lain. Sekarang saya bingung harus bagaimana," ucap Soenah dengan mata berkaca-kaca.
Kesedihannya semakin dalam ketika ia mendengar bahwa BLT sebenarnya sudah cair, namun belum dibagikan karena masih dipinjam untuk kebutuhan lain dalam pemerintahan desa. Padahal, uang itu seharusnya bisa digunakan untuk menyambut Lebaran.
"Harusnya kita terima hari ini buat kebutuhan Lebaran. Tapi kenapa tega uang itu dipinjam dulu? Padahal kami lebih butuh untuk makan," lirihnya.
Kisah pilu Soenah bukan satu-satunya. Di Dusun Rumping saja, ada 11 warga miskin yang bernasib sama. Menurut Kepala Dusun Rumping, Bhima Bagas Wara, dari total 35 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh desa, sebagian besar adalah lansia yang sudah tak mampu bekerja.