Pesona Adat Tengger Meriahkan Pilkada Serentak: Pemilih dan Petugas Kompak Kenakan Kaweng dan Udeng
- Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi
Keunikan TPS di Desa Tosari tak hanya pada dekorasinya, tetapi juga pakaian yang dikenakan petugas dan pemilih. Para perempuan memakai kaweng atau kain jarik sebagai penutup punggung, sedangkan pria mengenakan udeng, kain batik yang diikat di kepala.
Yola, seorang warga Suku Tengger yang menggunakan hak pilihnya di TPS 05, mengatakan, “Di sini kami memakai baju adat serba hitam. Ini bagian dari identitas dan kearifan lokal yang harus terus dijaga.”
Masyarakat setempat percaya bahwa mengenakan pakaian adat selama perayaan demokrasi adalah bentuk penghormatan terhadap tradisi dan leluhur. Hal ini juga memperkuat rasa kebersamaan di antara warga.
Antusiasme Pemilih Suku Tengger
Semangat masyarakat Suku Tengger dalam menggunakan hak pilihnya patut diapresiasi. Meski medan Gunung Bromo terkenal berat, warga tetap datang ke TPS dengan sukacita. Panorama indah di sepanjang perjalanan menuju TPS seakan menjadi bonus yang menyegarkan bagi mereka.
Selain itu, suasana TPS yang menyerupai hajatan tradisional membuat pengalaman memilih menjadi lebih berkesan. Warga Tosari berharap Pilkada Serentak 2024 dapat membawa perubahan positif bagi daerah mereka.
“Kami ingin siapa pun yang terpilih bisa membawa masyarakat Suku Tengger senang bareng, lancar, dan bahagia,” ungkap seorang warga dengan penuh harapan.