Mendorong Pertumbuhan Peternak Ayam Kampung di Banyuwangi, Melalui Pelatihan Pembuatan Pakan
- jumroini subhan / Viva Banyuwangi
Banyuwangi, Viva, Banyuwangi - Dinas Pertanian Banyuwangi telah mengadakan pelatihan dan bimbingan dalam teknik pembuatan pakan ayam. Kegiatan ini berlangsung di Dusun Krajan, Desa Tampo, Kecamatan Cluring. Program ini merupakan inisiatif dari Dinas Pertanian sebagai respons terhadap permintaan masyarakat yang disampaikan melalui kelompok peternak setempat melalui Musrenbangdes.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan populasi peternak ayam di wilayah tersebut, sehingga Banyuwangi dapat mencegah implikasi negatif dari penurunan kegiatan peternak ayam kampung di daerah.
Dengan demikian, program ini memiliki tujuan yang mulia untuk menjaga keberlanjutan sektor peternakan dan menghindarkan Banyuwangi dari dampak negatif yang mungkin timbul akibat penurunan aktivitas budidaya ayam kampung.
Proses pelatihan dalam pembuatan pakan ayam telah resmi dimulai di Dusun Krajan, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, dengan acara pembukaan yang dipimpin oleh Kepala Desa Tampo, Dr. Hasyim Ashari. Dalam sambutannya, menjelaskan pentingnya pelatihan ini dan berharap partisipasi aktif dari masyarakat dalam mengikuti program tersebut.
"Kami membuka akses pelatihan ini dengan harapan bahwa masyarakat akan antusias untuk mengambil bagian dalam kegiatan itu. Budidaya ayam kampung bukan hanya sekedar usaha sampingan, tetapi jika ditekuni dengan serius dan intensif, bisa menjadi sumber keuntungan yang luar biasa," ungkapnya.
Lebih lanjut, Hasyim Ashari menyampaikan harapannya agar peserta tidak hanya berhenti pada tahap pelatihan, melainkan juga menerapkan pengetahuan yang didapat dalam praktik. Dia menekankan transformasi yang diinginkan, yakni perubahan dari pola beternak ayam kampung sebagai usaha sampingan menjadi wirausaha yang berfokus pada usaha ternak ayam kampung secara intensif, dengan tujuan meraih keuntungan yang lebih besar.
"Kami mengharapkan partisipasi masyarakat tidak hanya dalam pelatihan ini, tetapi juga dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh. Tidak lagi sebatas menjadikan peternak ayam kampung sebagai usaha sampingan, melainkan mengangkatnya menjadi usaha wirausaha yang intensif demi meraih keuntungan yang lebih optimal," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Budidaya dan Usaha Peternakan Dinas Pertanian Banyuwangi, Abdurrazak, meluruskan pandangan mengenai langkah-langkah yang diambil untuk memastikan pertumbuhan yang seimbang di sektor peternakan dan mencegah inflansi daerah. Dalam konteks ini, dilakukan pelatihan serta bimbingan teknik dalam pembuatan pakan ayam.
Abdurrazak mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki tujuan mendasar yaitu meningkatkan populasi ternak. Dengan demikian, diharapkan Banyuwangi mampu menjaga keseimbangan ekonomi daerah melalui peternakan. Lebih dari itu, tujuan yang sama juga mengarah pada kesejahteraan masyarakat.
Ia menyoroti rencana pemerintah daerah yang diwujudkan melalui program Banyuwangi Reibon. Program ini menjadi tonggak penting dalam mendukung peternak yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Dengan penyediaan bimbingan teknis dan pendampingan usaha peternakan, diharapkan pelaku usaha yang terpuruk dapat bangkit dan kembali berkontribusi.
“kegiatan ini bertujuan agar populasi ternak kita meningkat, dan tentunya Banyuwangi tidak terjadi inflansi daerah dari sektor peternakan, tentu saja mensejahterakan masyarakat. Kami berharap dengan program Bupati yaitu Banyuwangi Reibon kita berjuang agar peternak – peternak yang tumbang karena pandemic covid-19, mampu bangkit kembali dengan adanya bimbingan teknis dan pendampingan usaha peternakan,” terangnya.
Dalam upaya mendukung pelaku usaha peternakan, Dinas Pertanian Banyuwangi melakukan pendampingan untuk usaha peternakan pada kelompok yang mengajukan program tersebut . Program ini mencakup penyediaan obat-obatan, pakan ternak, dan vaksinasi. Selain itu, untuk hewan kambing dan sapi, tersedia layanan kawin suntik yang dapat diakses secara cuma-cuma.
“semua itu kita lakukan agar populasi itu meningkat, terutama kawin suntik kita gratiskan agar populasi itu meningkat sehingga kelahiran ternak tidak terhambat agar populasi ternak seperti kambing dan sapi meningkat agar populasinya cukup dan memadai,” kata Abdurrazak kepada wartawan.
Abdurrazak menjelaskan bahwa langkah-langkah tersebut bertujuan untuk merangsang pertumbuhan populasi ternak secara optimal. Khususnya, program kawin suntik yang ditawarkan tanpa biaya bertujuan memastikan kelahiran ternak tak terhambat. Dengan begitu, pertumbuhan populasi kambing dan sapi akan terjaga dan mencukupi.
Dengan komitmen ini, Abdurrazak memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh Dinas Pertanian Banyuwangi bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekonomi lokal serta memberikan dampak positif bagi masyarakat dan pelaku usaha peternakan.
Sementara, Majuri, seorang peternak ayam kampung yang juga menjabat sebagai ketua Poktan Mardi Tani di Dusun Krajan, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, terpancar kegembiraannya dengan adanya pelatihan pembuatan pakan ayam kampung. Tak hanya mampu mengurangi biaya, pelatihan ini juga membawa manfaat yang sangat berharga.
"Pelatihan ini sungguh berharga bagi kami karena ternyata pakan buatan mampu signifikan mengurangi biaya, dan teknik merawat ayam kampung yang kami peroleh memberikan solusi berharga bagi budidaya kami. Saya segera menerapkan hasil dari pelatihan ini, karena saya memiliki lebih dari 100 ekor ayam kampung," ungkap Majuri.
Dinas Pertanian Banyuwangi mengadakan pelatihan teknik pembuatan pakan ayam sebagai respons permintaan masyarakat melalui Musrenbangdes. Tujuannya meningkatkan jumlah peternak ayam di wilayah tersebut dan mencegah dampak negatif penurunan peternak ayam kampung.