8 Kecelakaan Penerbangan Mematikan yang Menghantui Dunia pada 2024

8 Kecelakaan Udara Paling Mengejutkan 2024
Sumber :
  • www.france24.com

Gaya Hidup, VIVA BanyuwangiTahun 2024 menjadi saksi beberapa kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam ingatan baru-baru ini, yang menjadi pengingat pahit akan tantangan yang terus ada dalam keselamatan penerbangan.

Hoki Banget, 5 Shio Ini Bakal Dihujani Rezeki Sepanjang Tahun 2025, Cek Peruntunganmu Sekarang!

Dari kecelakaan yang mematikan hingga kejadian nyaris kecelakaan yang menegangkan, insiden-insiden ini meninggalkan jejaknya pada industri penerbangan global.

Mari kita lihat kembali tragedi penerbangan besar yang menggemparkan tahun ini.

Momen Terakhir Pilot Jeju Air Beredar Luas Di Medsos, Hoax?

Tahun 2024 telah dicatat dengan beberapa insiden penerbangan yang menghancurkan, yang menyoroti tantangan yang terus ada dalam memastikan keselamatan di udara.

Kecelakaan-kecelakaan ini, yang mencakup dari kecelakaan pesawat hingga kejadian nyaris kecelakaan, tidak hanya mengguncang dunia, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang kondisi protokol keselamatan penerbangan saat ini.

Pendidikan Pranatal : Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan dalam Perspektif Islam

Mari kita lihat lebih dekat beberapa peristiwa besar yang mengguncang industri penerbangan tahun ini.

1. Japan Airlines Penerbangan 516: Kecelakaan Mematikan di Landasan

Pada bulan Januari, sebuah tragedi terjadi di Tokyo ketika Japan Airlines Penerbangan 516 bertabrakan dengan pesawat De Havilland Coast Guard saat sedang mendarat di Bandara Internasional Narita, Tokyo. Kecelakaan ini menyebabkan kebakaran mematikan di landasan, merenggut lima nyawa, meskipun 379 penumpang dan awak pesawat berhasil selamat. Insiden ini menjadi pengingat suram akan risiko yang terlibat dalam lalu lintas udara dan pentingnya mencegah tabrakan di landasan, terutama di bandara internasional yang sibuk.

2. Azerbaijan Airlines: Kecelakaan Menghancurkan di Kazakhstan

Pada bulan Desember, terjadi kecelakaan mengerikan yang melibatkan Azerbaijan Airlines Penerbangan 207. Pesawat yang sedang dalam perjalanan dari Baku menuju Grozny ini jatuh dekat kota Aktau di Kazakhstan, menewaskan banyak penumpang. Meskipun upaya penyelamatan dilakukan, hanya 32 orang yang berhasil selamat, menjadikan ini salah satu kecelakaan paling mematikan tahun ini. Video footage yang memperlihatkan detik-detik terakhir sebelum kecelakaan menjadi viral dan meninggalkan kesan mendalam pada mereka yang menyaksikannya. Penyidikan terhadap penyebab kecelakaan ini masih berlangsung, namun tragedi ini menyoroti tantangan keselamatan penerbangan di dunia pasca-pandemi.

3. Tragedi Penerbangan Terburuk Brazil dalam Beberapa Tahun: Kecelakaan ATR-72 Voepass Airlines

Pada bulan Agustus, Brazil diguncang oleh salah satu kecelakaan penerbangan terburuk dalam beberapa tahun terakhir ketika pesawat ATR-72 milik Voepass Airlines jatuh dekat São Paulo. Pesawat yang terbang dari Cascavel menuju Guarulhos itu menabrak area pemukiman, mengakibatkan empat awak pesawat dan 58 penumpang tewas. Rangkaian kebakaran setelah kecelakaan menyulitkan identifikasi korban. Kecelakaan ini menjadi pengingat akan risiko pesawat regional yang beroperasi di daerah padat penduduk, dengan komunitas penerbangan yang mendesak perlunya langkah-langkah keselamatan dan protokol yang lebih baik.

4. Alaska Airlines: Boeing 737 MAX 9 di Ambang Kecelakaan

Pada insiden lain di bulan Januari, sebuah Boeing 737 MAX 9 yang dioperasikan oleh Alaska Airlines mengalami pemisahan fuselage yang menakutkan di udara saat dalam perjalanan dari Oregon ke California. Pesawat yang membawa 171 penumpang dan enam awak pesawat ini terpaksa mendarat darurat. Beruntung, tindakan cepat awak pesawat memastikan pendaratan yang aman, dan tidak ada korban jiwa. Insiden ini menekankan pentingnya memastikan integritas struktural pesawat, terutama dengan kembalinya seri 737 MAX ke penerbangan komersial.

5. Singapore Airlines: Turbulensi Mematikan Menyebabkan Korban Jiwa

Pada bulan Mei, Singapore Airlines Penerbangan SQ633 mengalami turbulensi hebat yang menyebabkan satu korban jiwa dan lebih dari 40 orang terluka. Boeing 777 ini sedang dalam perjalanan dari Singapore menuju New York ketika mengalami turbulensi yang luar biasa. Seorang penumpang meninggal akibat serangan jantung, sementara yang lain menderita cedera serius, termasuk patah tulang dan trauma kepala. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana maskapai mempersiapkan diri untuk kondisi cuaca ekstrem dan turbulensi, yang mendorong perlunya pelatihan dan teknologi yang lebih baik untuk memprediksi dan mengelola insiden seperti ini.

6. Kecelakaan Pesawat Korea Selatan: Kerusakan Gear Pendaratan

Pada bulan Maret, sebuah pesawat penumpang Korea Selatan mengalami kerusakan pada sistem gear pendaratannya, yang menyebabkan kebakaran besar saat pesawat mendarat. Dari 181 orang yang berada di pesawat, hanya dua yang selamat. Penyidikan menunjukkan bahwa kerusakan pada gear pendaratan menyebabkan pesawat terbakar, sehingga meninggalkan sedikit waktu bagi penumpang untuk melakukan evakuasi. Kecelakaan ini semakin menegaskan perlunya sistem yang lebih kuat untuk mendeteksi dan mengatasi masalah mekanis, terutama yang berkaitan dengan sistem vital seperti gear pendaratan.

7. Jeju Air Penerbangan 2216: Kecelakaan Tragis saat Mendarat

Pada bulan Desember, sebuah kecelakaan menghancurkan melibatkan Jeju Air Penerbangan 2216 yang jatuh saat mencoba mendarat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Pesawat yang membawa 181 orang ini tergelincir dari landasan dan menabrak tembok penghalang, menyebabkan kebakaran besar. Tragisnya, banyak penumpang yang tewas dalam insiden ini. Pesawat tersebut baru saja tiba dari Bangkok, Thailand, dan penyelidikan sedang fokus pada kemungkinan kegagalan mekanis serta kondisi cuaca buruk sebagai faktor penyebab kecelakaan ini. Insiden ini semakin menegaskan pentingnya peningkatan sistem pendaratan dan respons darurat di bandara, terutama di lokasi dengan cuaca yang tidak terduga.

8. Pesawat Militer Rusia Ditembak Jatuh oleh Rudal Ukraina

Sebuah insiden penerbangan militer yang mengejutkan terjadi ketika sebuah pesawat militer Rusia ditembak jatuh oleh rudal Ukraina dekat Belgorod, Rusia. Pesawat tersebut mengangkut prajurit Ukraina yang menjadi tahanan perang, dan semua 74 orang yang berada di pesawat, termasuk enam awak dan 65 tentara Ukraina, tewas. Kejadian tragis ini menyoroti kerentanannya pesawat militer di zona konflik, serta biaya manusia yang menghancurkan dari peperangan.

Tantangan Berkelanjutan dalam Keselamatan Penerbangan

Serangkaian kecelakaan dan kejadian nyaris kecelakaan di tahun 2024 adalah pengingat suram akan banyaknya bahaya yang masih mengintai dalam dunia penerbangan. Meskipun industri penerbangan telah membuat kemajuan signifikan dalam keselamatan selama beberapa dekade, insiden-insiden ini menunjukkan bahwa bahkan teknologi paling canggih dan protokol keselamatan yang ketat tidak dapat menghilangkan semua risiko. Kompleksitas pesawat modern yang semakin meningkat, pola cuaca yang tidak dapat diprediksi, dan kesalahan manusia terus menjadi tantangan besar.

Ke depan, sangat penting bagi industri penerbangan, badan pengatur, dan maskapai untuk belajar dari peristiwa tragis ini dan berinvestasi dalam teknologi, sistem, dan pelatihan yang akan membantu mencegah bencana di masa depan. Keselamatan penerbangan harus tetap menjadi prioritas utama untuk melindungi penumpang dan awak pesawat dari bahaya yang tidak terduga di langit.