Perkembangan Terkini Konflik Rusia-Ukraina: Pembekuan Bantuan AS ke Ukraina, Korea Utara Tarik Sebagian Pasukan

Trump bekukan bantuan ke Ukraina
Sumber :
  • https://www.france24.com/en/live-news/20250128-trump-freezes-federal-aid-to-americans-triggering-fury

Amerika Serikat, VIVA BanyuwangiKembalinya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat membawa dampak besar bagi konflik Ukraina-Rusia. Trump langsung mengeluarkan perintah pembekuan seluruh bantuan AS ke Ukraina, yang mengancam dukungan bagi pasukan negara tersebut.

Ketahui Manfaat Buah Coklat ( Kakao ) Yang Menakjubkan

Sejak awal invasi Rusia, Ukraina sangat bergantung pada bantuan militer dan kemanusiaan dari negara-negara Barat, terutama AS. Dengan keputusan terbaru Trump, berbagai organisasi yang membantu veteran, penyediaan layanan kesehatan, dan pemulihan tentara terluka kini berada dalam ketidakpastian.

Maria Vorotylo, istri seorang tentara Ukraina yang menerima bantuan dari Veteran Hub, menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan "pukulan yang sangat berat" bagi banyak keluarga tentara. Dampak dari kebijakan ini diperkirakan akan semakin terasa dalam beberapa minggu ke depan. 

Korea Utara Tarik Pasukan dari Rusia

Tentara Korea Utara Bertempur di Wilayah Kursk Rusia: Tantangan dan Kerugian yang Dihadapi

Di medan perang, laporan terbaru menunjukkan bahwa sebagian pasukan Korea Utara yang ditempatkan di wilayah Kursk, Rusia, telah ditarik setelah mengalami kerugian signifikan dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina.

Seorang komandan pasukan khusus Ukraina dengan kode nama "Puls" mengatakan bahwa langkah ini kemungkinan dilakukan untuk mengevaluasi strategi atau menunggu bala bantuan sebelum kembali ke garis depan. Meskipun demikian, keterlibatan Korea Utara dalam konflik ini tetap menjadi perhatian serius bagi komunitas internasional. 

Dampak Global

Rusia Kehilangan Pasar Gas ke Eropa gara-gara Ukraina

Pembekuan bantuan AS ini tidak hanya berpengaruh terhadap Ukraina, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di antara sekutu NATO dan Uni Eropa. Dengan kemungkinan berkurangnya dukungan militer, Rusia bisa semakin diuntungkan dalam perang yang telah berlangsung sejak 2022 ini.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa negaranya akan terus berjuang. Ia juga membela kebijakan mobilisasi militer besar-besaran, dengan menyatakan bahwa jika Ukraina kehilangan setengah dari tentaranya, maka "Putin akan membunuh kita semua."

Situasi ini menunjukkan bahwa konflik Ukraina-Rusia masih jauh dari selesai, dan keputusan-keputusan politik dari pemimpin dunia, seperti Trump, akan sangat menentukan arah peperangan ke depan.