Bupati Ipuk Ajak Kades Kembangkan Inovasi Desa
- Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Banyuwangi memiliki prinsip bahwa inovasi merupakan suatu keharusan. Hal tersebut juga yang ditekankan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani usai melantik 51 kepala desa terpilih di Pendapa Sabha Swagata Blambangan.
Ipuk menekankan pentingnya keterlibatan kades dalam penciptaan inovasi menggunakan digitalisasi di desa yang dipimpin karena menjadi kunci kesuksesan Banyuwangi di masa depan.
“Saya mengajak semua desa untuk melakukan inovasi dalam upaya percepatan,” ujar Ipuk pada Banyuwangi.viva.co.id.
Lanjutnya, upaya tersebut khususnya pada pelayanan publik dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi Banyuwangi, di antaranya kemiskinan, kesehatan dan pendidikan.
“Jadi bukan hanya kami di pemerintah daerah, tapi juga pemerintah desa turut berperan,” katanya.
Terlebih karena dari 51 kades yang dilantik, 35 di antaranya merupakan figur baru dan usia yang terbilang muda sehingga dapat berperan serta untuk membangun desa melalui inovasi yang diciptakan.
Ipuk membuka pintu seluas-luasnya untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah desa yang ingin berkolaborasi dengan Pemkab Banyuwangi dalam percepatan pembangunan.
Sementara itu, sebagai salah satu sosok muda, Kepala Desa Kelir Kecamatan Kalipuro Mohammad Indra Fajar Aulia yang masih berusia 27 tahun juga mengaku berupaya untuk mengembangkan desanya melalui inovasi dengan melibatkan anak-anak muda di wilayahnya.
“Organisasi karang taruna akan digiatkan kembali,” kata guru yang juga wirausahawan tersebut kepada Banyuwangi.viva.co.id.
Indra menargetkan inovasi pengembangan desa dengan menggali potensi yang dimiliki desanya yaitu sumber daya air yang melimpah serta potensi destinasi wisata.