Hujan Deras Mengguyur Lumajang, Waspada Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru
- Screen Shot Sosmed/ VIVA Banyuwangi
Lumajang, VIVA Banyuwangi – Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Lumajang Jawa Timur patut diwaspadai. Musibah banjir lahar dingin Gunung Semeru bisa terjadi kapan saja. Seluruh Masyarakat dihimbau untuk menghindari daerah aliran sungai terutama saat hujan deras mengguyur di kawasan puncak Gunung Semeru.
Video banjir lahar dingin ini menerjang objek wisata Air Terjun Tumpak Sewu di Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Dalam video tersebut. terlihat kepala banjir yang berwarna coklat pekat mengalir dengan deras di kali Glidik yang bermuara pada Air Terjun Tumpak Sewu.
Kuat dugaan, meluapnya debit air di Kali Glidik tersebut akibat mengalami banjir lahar dingin dari puncak Gunung Semeru.
Guyuran hujan deras di kawasan Gunung Semeru, ikut memicu terjangan banjir lahar dingin di seluruh daerah aliran sungai.
"Karena cuaca di sekitar tumpak sewu tidak hujan sehingga pengelola menganggap aman. Tiba-tiba air di sungai di Kali Glidik banjir di sisi Kabupaten Malang yang hujan sehingga mempengaruhi Kali Glidik," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati saat diwawancarai wartawan.
Video tentang banjir lahar dingin lain juga banyak beredar di jagat maya. Dalam video tersebut, lokasi banjir lahar dingin diduga terjadi di Dusun Kebondeli Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Lumajang Jawa Timur.
Banjir lahar dingin tersebut sempat menutup jembatan Limpas dengan air bercampur pasir hingga tidak bisa dilewati.
Akibat hal tersebut, Dusun Sumberlangsep Desa Jugosari sempat terisolasi beberapa jam menunggu ketinggian air banjir lahar dingin menurun.
“Jika banjir lahar dingin mengikis tanggul. Itu bisa jebol. Dan jika terjadi, banjir lahar dingin bisa menerjang pemukiman warga,” jelas Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo pada Jurnalis di kantornya.
Bahaya banjir lahar dingin Gunung Semeru terus disampaikan pihak terkait pada Masyarakat luas guna mencegah jatuh korban jiwa akibat musibah tersebut.