Tol Probowangi Gusur Puluhan Makam di Situbondo, Ahli Waris Pasrah

Ilustarsi pemindahan makam
Sumber :
  • Istimewa / VIVA Banyuwangi

Situbondo, VIVA Banyuwangi – Mega proyek jalan tol Trans Jawa terus berlanjut. Sedikitnya puluhan makam harus digusur karena terimbas tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi). Ahli waris yang mengetahui makam leluhurnya dipindahkan, hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat banyak.

Detik-Detik Mencekam! Pusat Perbelanjaan Konveksi dan Swalayan di Situbondo Terbakar

 

 

Foto: Momen Pasukan Gabungan TNI-ADF Menyerbu Markas Musuh dalam Operasi Amfibi di Pantai Banongan

Satu persatu makam di areal pemakaman Dusun Sanggaran Desa Blimbing Kecamatan Besuki Situbondo Jawa Timur ini dipindahkan. Rabu, 21 Februari 2024.

 

Pasukan Gabungan TNI-ADF Laksanakan Operasi Amfibi di Pantai Banongan

 

Puluhan makam tersebut dipindahkan ke lokasi baru sesuai keinginan ahli waris akibat terimbas proyek tol Probowangi.

 

 

Ahli waris yang tidak memahami mekanisne pemindahan makam terkait imbas proyek jalan tol Probowangi tidak bisa berbuat banyak.

 

 

“Terserah saja maunya seperti apa. Saya tidak mengerti, hanya ngikut aja apa katanya,” ujar Sutrisno seorang warga.

 

 

Bukan hanya mekanisme, warga yang kurang sosialisasi tersebut juga tidak memahami besaran kompensasi dalam pemindahan makam tersebut.

 

 

“Pokok saya ikut saja apa kata panitia. Besar atau kecil saya juga tidak tahu. Takut salah nantinya saya, kasihan yang dimakamkan,” tutur Sutrisno.

 

 

Berdasarkan informasi di kalangan Masyarakat, terdapat perbedaan dana kompensasi yang diterima ahli waris terkait pemindahan makam.

 

 

“Katanya di Desa Ketah, Suboh kompensasi mulai dari penggalian hingga pemindahan ke pemakaman baru mencapai 6 juta. Tapi itu katanya,” cerita Sutrisno.

 

 

Sutrisno sendiri mengaku hanya mendapatkan 1 juta rupiah walau ada tetangganya yang mendapatkan hingga 1,5 juta.

 

Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Desa Blimbing, Besuki, Slamet saat dihubungi mengaku tahapan pemindahan makam tidak ada masalah yang cukup besar.

"Proses pemindahan juga menggunakan kearifan lokal. Contohnya, dilakukan ritual dan doa bersama dalam proses pemindahan mayat, sesuai syariah agama Islam," aku Slamet pada Jurnalis.

Semua warga setempat sudah menyetujui pemindahan dan mereka sudah menyadari adanya program dari pemerintah yakni jalan tol Probowangi.