Tradisi Pulang Kampung Ratusan Santri ke Madura Jelang Bulan Ramadhan
- Istimewa / VIVA Banyuwangi
Situbondo, VIVA Banyuwangi –Ratusan santri yang berasal dari sejumlah Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Situbondo mulai pulang kampung ke Pulau Madura. Para santri ini bertolak ke kampung halaman untuk bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan perayaan hari raya Idul Fitri bersama seluruh keluarga dan handai taulan.
Pelabuhan penyebrangan Jangkar, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo Jawa Timur terlihat lebih ramai dari biasanya.
Ratusan santri nampak memenuhi seluruh areal Pelabuhan untuk bisa naik fery menuju kampung halaman di Pulau Madura.
Beberapa santri tersebut, juga menuju wilayah kepulauan Madura yang hanya bisa diakses dengan menggunakan kapal laut.
Santri-santri ini berasal dari sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Situbondo dan yang paling dominan berasal dari Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo.
“Paling banyak dari (Ponpes Salafiyah Syafi’iyah) Sukorejo. Kalau Ponpes lain ada walaupun tidak banyak,” ujar Ahmad Rozikin, koordinator santri
Setiap tahunnya, para santri kembali ke kampung halaman menjelang puasa bulan Ramadhan dan baru kembali ke ponpes 2 pekan setelah lebaran idul fitri.
“Ini sudah menjadi tradisi setiap tahun. Kami pulang menjelang bulan Ramadhan dan baru balik lagi ke pondok setelah lebaran. Tiap tahun memang seperti ini,” tutur Ahmad Roziki pada Jurnalis.
Momentum kepulangan ini sangat dinanti santri karena tidak jarang mereka bisa ketemu orang tua atau saudara setiap waktu.
“Senang sekali apalagi orang tua saya jarang bisa datang ke pondok karena harus bekerja. Senang sekali rasanya,” kata Hanifa seorang santri.
Hanifa menceritakan, setiap kali pulang kampung biasanya akan banyak tetangga sekitar yang datang ke rumahnya untuk menyambung tali silaturahmi.
“Biasanya mereka banyak tanya tentang pondok saya. Inginnya anaknya akan di pondokkan di tempat saya mondok kelak,” cerita Hanifa santri asal Sumenep.
Pengasuh pondok menghimbau agar seluruh santri yang pulang ke kampung halaman agar tetap bisa menjaga nama baik ponpes dengan terus mengamalkan ilmu yang didapatkan di pondok.