2 Karyawan PT Eratex Djaja Probolinggo Menjadi Korban Begal, ini Kata Polisi
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Probolinggo, VIVA Banyuwangi –Dalam 2 pekan, Nasib kurang beruntung dialami 2 wanita karyawan PT Eratex Djaja Probolinggo akibat menjadi korban kejahatan jalanan. 2 wanita tersebut dibegal saat pulang kerja pada malam hari seorang diri. Polisi masih mengejar pelaku aksi kejahatan jalanan yang meresahkan warga.
Siti Sulaeha, masih belum bisa beraktifitas secara normal. Untuk berdiri lama dan berjalan pun, masih harus merasakan sakit.
Warga Desa Blado Kulon, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur masih mengeluhkan sakit pada sejumlah bagian tubuhnya.
Wanita usia 33 tahun tersebut, sebelumnya menjadi korban begal di jalan Ir. Sutami, Kelurahan Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Jumat, 1 Maret 2024.
“Saat itu (korban) baru berangkat kerja. Sebelumnya sempat libur beberapa hari karena sakit,” ujar Wanti, tetangga korban.
Setiba di lokasi kejadian, korban tiba-tiba dipepet 2 orang pria yang berboncengan satu motor dan menendang motor korban hingga terjatuh.
“Korban dn motornya jatuh, tapi saat itu ada warga sekitar yang mendekat. Pelaku langsung kabur,” tutur Wanti.
Sekilas, korban tidak mendapatkan luka luar yang serius namun ternyata korban diduga mengalami cidera pada bagian tubuh lain hingga membuatnya harus terbaring di tempat tidur.
Kondisi yang tidak jauh berbeda juga dialami karyawan PT Eratex Djaja Probolinggo lainnya yang juga menjadi korban pembegalan.
Latifa Mutia Putri menjadi korban begal saat melintas di batas Desa Warujinggo, Kecamatan Leces dan Desa Sumberbulu, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Jumat, 23 Februari 2024.
“Korban mengalami luka bacok dipunggung. Sempat dirawat di RSUD dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo,” kata Nia rekan kerja korban.
Latifa Mutia Putri merupakan petugas keamanan di PT Eratex Djaja Probolinggo yang kini mengalami trauma saat harus berkendara seorang diri pada malam hari.
“Kenapa karyawan Eratex semua yang jadi korban? Mana waktunya juga tidak terlalu lama, lagi. Saya kan jadi takut sendiri kalau seperti ini,” keluh Nia.
Pihak kepolisian terkait hal tersebut langsung melakukan langkah cepat dengan melakukan pengamanan lebih di kawasan-kawasan yang dianggap rawan.
“Untuk meningkatkan keamanan dari begal, kami akan patroli di daerah-daerah yang dinyatakan rawan,” ungkap Kapolsek Wonoasih, Kompol Sumardjo saat dihubungi Jurnalis.
Kini polisi terus berupaya mengungkap kasus pembegalan tersebut dengan melakukan pengejaran pada terduga pelaku kejahatan jalanan.