Pemberangkatan Menuju Madura Dari Jangkar Dipercepat Karena hal ini
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Situbondo, VIVA Banyuwangi –Pemberangkatan penyeberangan menuju Pulau Madura dari Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dipercepat. Jika dalam kondisi normal, pemberangkatan dilakukan setiap 4 hari sekali kini dipercepat menjadi 2 hari sekali.
Percepatan pemberangkatan tersebut dilakukan karena jumlah penumpang yang terus bertambah di areal penyeberangan Pelabuhan Jangkar menuju sejumlah kepulauan di Madura.
Kondisi ini mulai diberlakukan sejak memasuki pekan kedua bulan Ramadhan guna mengantisipasi jumlah penumpukan penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Sebagian besar penumpang merupakan perantau atau pun santri ponpes yang berada di Kabupaten Situbondo yang berniat merayakan Lebaran di kampung halaman.
“Sebelum (bulan suci Ramadhan) biasanya keberangkatan menuju pulau Madura itu 4 hari sekali. Sekarang 2 hari sekali agar tidak ada penumpukan penumpang,” ujar Kepala UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Banyuwangi Wilker Jangkar, Tri Wahyono.
Di Pelabuhan Jangkar, penumpang sebagian besar merupakan pemudik yang akan menuju sejumlah kepulauan di Madura.
“Kebanyakan menuju Kabupaten Sumenep, Pulau Raas dan Kangean serta Sapudi. Mereka para perantau yang akan pulang kampung,“ tutur Tri Wahyono secara eksklusif pada Banyuwangi.viva.co.id.
Kendati terjadi penambahan jumlah penumpang yang cukup signifikan, kondisi tersebut belum mencapai puncak arus mudik lebaran.
“Berdasarkan data tahun (2023) lalu puncak arus mudik lebaran itu pada H-5. Namun sebelumnya itu, peningkatan jumlah penumpang juga sudah bisa dirasakan,” kata Kepala UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Banyuwangi Wilker Jangkar itu.
Namun karena spesifikasi kapal yang menuju Pulau Madura lebih kecil, segala jadwal penyeberangan akan disesuaikan dengan kondisi cuaca kawasan perairan.
“Penyeberangan (di Pelabuhan Jangkar) akan kita hentikan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan namun akan kita berangkatkan lagi jika cuaca di perairan aman untuk pelayaran,” jelas Tri Wahyono. Jumat, 22 Maret 2024.
Untuk pelayaran menuju Pulau Madura, didominasi penumpang orang dibandingkan dengan jumlah kendaraan roda 4.