Pasien DBD di Situbondo Didominasi Kalangan Anak, 3 Diantaranya Meninggal Dunia

Nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit DBD
Sumber :
  • Istimewa/ VIVA Banyuwangi

Situbondo, VIVA Banyuwangi –Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi warga Kabupaten Situbondo terutama kalangan anak. Setidaknya 3 anak dilaporkan meninggal dunia akibat terjangkit DBD dan terlambat dirujuk ke rumah sakit.

Aksi Pencurian Motor di Halaman Masjid, Warga Desa Wonorejo Diminta Lebih Waspada

Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdoer Rahem Situbondo, pasien DBD didominasi penderita usia 8 hingga 14 tahun.

Pada tanggal 1-7 Mei 2024, jumlah pasien DBD mencapai 9 pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit milik Pemerintah tersebut.

Geger Pemudik Di Situbondo Ribut Dengan Petugas Pelabuhan Karna Masalah Ini

3 diantaranya dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 2, 3 Dan 4 Mei 2024 saat menjalani perawatan medis.

“Tiga pasien DBD anak-anak ini masuk ke RSUD dr. Abdoer Rahem dengan kondisinya yang sudah di kategori dengue shock syndrom (DSS) atau sudah parah,” ujar Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo dr. Roekmy Prabarini Ario.

Dinkes Kota Pasuruan Gencarkan Fogging untuk Cegah Lonjakan Kasus DBD

Ketiga pasien yang meninggal dunia berasal dari Kecamatan Situbondo, Kecamatan Jangkar dan Kecamatan Panji.

“Ada satu lagi pasien DBD anak-anak yang saat ini kondisinya kurang bagus di ruang khusus pasien dan membutuhkan penanganan khusus atau intensive care unit (ICU),” tutur Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo pada Jurnalis.

Halaman Selanjutnya
img_title