Pohon Ditebangi OTK, Warga Pakel Banyuwangi Minta Pihak Tak Bertanggungjawab Berhenti Picu Masalah

Pohon di kebun warga yang ditebangi OTK
Sumber :
  • Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Warga Desa Pakel Kecamatan Licin Banyuwangi meminta pihak tak bertanggungjawab untuk berhenti memicu permasalahan karena mereka ingin merasakan hidup damai, rukun dan tentram.

Lanal Banyuwangi Sergap Penyelundup, Amankan Ribuan Benih Lobster

Permintaan tersebut bukan tanpa alasan, melainkan karena sudah banyak warga yang menjadi korban dan mengalami kerugian akibat permasalahan yang ditimbulkan.

Seperti yang dialami Mathorah (81) warga asli Desa Pakel yang menanggung kerugian karena kebun miliknya menjadi sasaran perusakan dari orang tak dikenal diduga karena keluarganya menjadi penerima dana tali asih dari PT Bumisari.

Ungkap Kasus Narkoba Bernilai Fantastis, Kapolresta Banyuwangi Terima Penghargaan dari Kapolda Jatim

Padahal dengan hasil panen dari tanaman pohon manggis, durian dan kopi di kebunnya, Mathorah mampu menghidupi keluarganya serta menyekolahkan anak dan seorang cucunya.

Saat panen, satu batang manggis miliknya bisa menghasilkan uang Rp 7 juta hingga Rp 8 juta, sementara dari pohon manggis ia bisa mengais Rp 4 sampai Rp 5 juta nyaris serupa dengan penghasilan dari satu batang pohon kopi miliknya. 

Tali Asih Bumisari: Tunjang Biaya Kuliah hingga Pengobatan Warga Pakel Banyuwangi

Panen yang tak berbarengan, membuat Mathorah bisa mengatur pendapatan dan biaya hidup untuk keluarga kecilnya, begitu setiap tahun ia menjalani hidup.

“Dikasih tahu tetangga, marah saya, maunya saya itu saya balas itu jahat sekali. Pohon itu sudah menyekolahkan dan menghidupi keluarga saya. Tapi ditahan saya sama anak dan cucu saya,” tutur Mathorah.

Halaman Selanjutnya
img_title