Banyuwangi Kolo Semono, Sajikan Sejarah, Budaya, dan Tradisi Masa Lampau
- Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi
Beragam atraksi seni budaya, seperti tari jaranan, pertunjukan musik tradisi dan sinden, teater, serta berbagai lomba permainan tradisional yang seru juga tersaji setiap hari untuk menghibur masyarakat yang hadir.
Tak hanya itu, ajang ini juga memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk napak tilas sejarah Banyuwangi dengan berkunjung di Museum Blambangan yang ada di sekitar lokasi.
"Dengan mengenal sejarah, kami berharap masyarakat Banyuwangi semakin mencintai daerahnya," ujar Ipuk.
Ipuk juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus merawat dan melestarikan kearifan lokal. Bagi dia, budaya, tradisi, dan sejarah adalah identitas daerah merupakan kekayaan Banyuwangi yang harus terus lestari.
"Jangan sampai anak-cucu kita justru lebih mengenal budaya bangsa lain. Jangan sampai mereka lebih mengenal K-Pop ketimbang lagu daerahnya. Maka kegiatan nguri-uri budaya semacam ini sangat penting. Ini akan terus kita gelar setiap tahunnya," tegas Ipuk.
Ditambahkan Plt. Kepala Disbudpar Banyuwangi Taufik Rohman menambahkan, event Banyuwangi Kolo Semono, melibatkan 16 pelaku UMKM kuliner, batik, kerajinan, jamu tradisional, pakaian jadi, hingga asesoris dengan transaksi ekonomi mencapai puluhan juta setiap harinya.