Sederet Fakta Kasus Pencurian Tali Pocong di Banyuwangi, Cek Info Lengkapnya

Makam EDF yang menjadi korban pencurian tali pocong
Sumber :
  • Istimewa/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Kasus pencurian tali pocong di Banyuwangi seolah mengusik stigma Banyuwangi sebagai kota yang sarat dengan hal mistis. Pencurian tali pocong biasanya erat kaitannya dengan praktek ilmu hitam.

Seorang Pembalap Meninggal Dunia Dalam BOSC Road Race 2024

Ketenangan warga Dusun Krajan, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur gempar. Sabtu, 29 Juni 2024.

Makam EDF tiba-tiba ditemukan dalam kondisi berantakan dan terlihat habis dibongkar orang tidak dikenal (OTK).

Cek Ketersediaan Elpiji, Bupati Ipuk Telah Ajukan Tambahan Alokasi ke Pertamina

Dan berikut fakta yang berhasil dikumpulkan Banyuwangi.viva.co.id.

1. Meninggal Karena Sakit

Cerpen Bahasa Using Banyuwangi, Judul: Man Bandik Cemeng

Makam yang dibongkar milik EDF seorang warga sekitar yang meninggal karena sakit.

2. Seminggu Setelah Dimakamkan

Makam EDF dibongkar OTK setelah sepekan dimakamkan.

3. Tali Pocong dan Kapas Hilang

2 helai tali pocong dan kapas pada jasad EDF hilang dijarah pelaku

4. Kaitan Perdukunan

"Praktik perdukunan demikian itu biasanya konvensional atau tradisional," ujar Ketua Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) Banyuwangi, Abdul Fatah Hasan.

5. Kaitan Dengan Ilmu Hitam

Warga meyakini pencurian tali pocong terkait pesugihan atau ilmu kebal

6. Makam Harus Dijaga

Kultur masyarakat tradisional, meninggal pada kondisi tertentu wajib dijaga makamnya

7. Meninggal Hari Akad Legi

EDF meninggal pada hari Minggu Manis (Akad Legi) yang bagi golongan tertentu, hari tersebut merupakan hari khusus

Jajaran Kepolisian kini tengah mendalami kasus pencurian tali pocong tersebut.