Keamanan KLHK Ditekan Massa Dari BSM Karena hal ini

Petani BSM yang melurug keamanan KLHK, Abdullah terkait uang
Sumber :
  • Kukuk Kurnia Evayanti/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Konflik rutin di lahan milik Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) setiap musim panen kapuk di Banyuwangi mulai bergejolak. Petugas Keamanan KLHK mendapat tekanan dari sebuah kelompok tani.

Penasaran dengan Pulau Merah Banyuwangi? Intip Fakta Mengagumkan Ini

Kelompok tani yang melakukan tekanan terhadap petugas keamanan KLHK berasal dari Bengkak Sejahtera Mandiri (BSM) Perwakilan kelompok tani Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tersebut meminta kejelasan uang mereka.

Berdasarkan pendapat BSM, petugas keamanan KLHK tersebut ikut bertanggung jawab.

Murah Parah, Cuma Segini Tiket Masuk ke Lokasi Wisata Banyuwangi Pulau Merah Terbaru

"Mereka mempertanyakan komitmen yang tidak dilaksanakan dalam penggunaan uang tersebut," ujar petugas keamanan KLHK, Abdullah.

Abdullah menjelaskan, BSM pernah membayarkan uang sebesar Rp 137.500.000 pada saudara Agus Hidayat sebagai pemenang tender petik kapuk yang dibayarkan pada 21 September 2023 di sebuah Resto.

Tindak Penggelapan Mobil Dengan Modus Sewa Diungkap Reskrim Polsek Wongsorejo

Kuitansi bukti penerimaan uang dari BSM oleh Agus Hidayat

Photo :
  • Kukuk Kurnia Evayanti/ VIVA Banyuwangi

"Pasca pembayaran tersebut, saudara Agus Hidayat harus segera membayarkan pada koordinator KLHK dengan dibuktikan adanya kuitansi," jelas Abdullah secara eksklusif pada Banyuwangi.viva.co.id.

Hingga hampir setahun berlalu, perwakilan BSM mengaku tidak pernah mendapatkan bukti kuitansi pembayaran dari Agus Hidayat sebagai pemenang tender.

"Dan saya sebagai keamanan KLHK ikut terkena imbas dan dituding terlibat dalam masalah ini," tutur Abdullah. Sabtu, 6 Juli 2024.

Dalam pengakuannya, Abdullah merasa tidak tahu menahu masalah uang tersebut.

"Berdasarkan informasi yang saya dengar, uang tersebut katanya sudah disetorkan pada koordinator KLHK di Kecamatan Wongsorejo," kata Abdullah.

Abdullah menambahkan, penyetoran uang pada koordinator tim 9 diduga hanya sebesar Rp 100.000.000.

"Berarti itu murni uang dari BSM. Artinya Agus Hidayat memenangkan tender modal 0 dan sudah dapat hasil 37 juta," tuding Abdullah.

Namun kebenaran informasi tersebut akan didalami Abdullah dengan segera menghadap pada koordinator tim 9.

"Saya akan tanyakan kebenaran informasi tersebut pada koordinator keamanan KLHK. Saya tidak mau menanggung getah dari nangka yang dinikmati orang lain," tandas Abdullah usai menggelar pertemuan dengan perwakilan petani BSM.

Konflik pengelolaan buah kapuk di lahan milik KLHK yang ada di perbatasan Desa Alasbuluh dan Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur sudah berlangsung setiap tahun.

Konflik biasanya memuncak pada Bulan Agustus hingga akhir tahun saat musim panen buah kapuk.

Uang ratusan juta rupiah diduga berputar dalam konflik yang belum ada penyelesaiannya tersebut.