Sawah Digenangi Air Tambak, Warga Ajukan Protes ke Dinas Pertanian

Audensi warga Bimorejo, managemen tambak CV. S dan Dinas
Sumber :
  • Siti Nur Aisyah Ivayanti/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Polemik dampak meluapnya air tambak hingga merusak lahan pertanian warga terus bergulir. Warga menuntut keadilan dengan mendatangi kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi.

Tragis! Serangan Tawon Gung Rampas Nyawa Warga Banyuwangi

Sejumlah warga akhirnya mendatangi kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur untuk mengadukan nasibnya. Selasa, 9 Juli 2024.

Belasan warga yang datang, hanya perwakilan yang diijinkan ikut dalam pertemuan dan yang lain berada di luar ruangan.

Ratusan Penyair dan Penulis Indonesia dan Asia Tenggara Ikuti Jambore Sastra di Banyuwangi

Dalam pertemuan tersebut, dihadiri warga terdampak, perwakilan managen tambak serta petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi.

"Kita berada di luar dan hanya perwakilan saja yang bisa masuk," ujar seorang warga Mustain.

Festival Padang Ulanan, Awali Rangkaian Pertunjukan Tari Kolosal Gandrung Sewu

Warga Desa Bimorejo yang terdampak luapan air tambak CV. S

Photo :
  • Siti Nur Aisyah Ivayanti/ VIVA Banyuwangi

Dalam pertemuan tersebut, warga diberikan kesempatan untuk menyampaikan segala permasalahannya.

"Seluruh apa yang terjadi kami sampaikan semuanya. Bersama bukti foto dan video yang kami punya," tutur Mustain.

Warga mengaku sudah melakukan upaya persuasif dengan menghubungi pihak managemen CV. S namun belum ada titik temu terbaik.

"Kita pernah menggelar pertemuan di Balai Desa Bimorejo tapi buntu. Tidak ada solusi," kata Mustain.

Dalam kesempatan yang sama, managemen tambak CV. S, yang diwakili Bejo Rahardja tidak membantah secara langsung terhadap keluhan warga petani tersebut.

"Kepastian dari perusahaan tambak apabila adanya dampak kepada petani akan diberikan pada pertemuan selanjutnya," jawab Bejo Rahardja dalam pertemuan yang dikutip perwakilan warga.

Bejo  Rahardja berdalih membutuhkan waktu untuk menjawab dan memutuskan terkait keluhan warga petani pada pengelola tambal CV. S.

"Karena harus berkoordinasi dengan pimpinan perusahaan tambak dan membutuhkan waktu untuk berkoordinasi selama 2 minggu (tanggal 22 Juli 2024)," ungkap Bejo Rahardja menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan belum memberikan tanggapan saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id terkait hasil pertemuan tersebut.

Namun menurut sumber di lingkungan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, keluhan warga tersebut mendapatkan respon positif. 

"Dinas akan segera melakukan kunjungan lapangan untuk mengecek kondisi yang sebenarnya," ungkap sumber di lingkungan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi.

Permasalahan ini muncul setelah warga mengaku dirugikan akibat luapan air dari tambak CV. S yang merusak tanaman warga petani.

Tambak CV. S sendiri berada di Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.