Kapolres Bogor: Penganiayaan KDRT oleh Armor Toreador Bukan yang Pertama, Anak-anak Trauma

Kasus penganiayaa terhadap Cut Intan Nabila
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Kapolres Bogor menegaskan bahwa penyelidikan kasus ini akan dilakukan dengan sangat hati-hati, mengingat korban adalah perempuan dan anak-anak. Seluruh penyidik yang menangani kasus ini adalah perempuan dari unit PPA. Pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengawal kasus ini agar dapat memberikan pembelajaran dan menjadi cambuk bagi masyarakat untuk mencegah terjadinya KDRT.

"Agar kami bisa memberikan pembelajar melalui penyelidikan kami yang kami buktikan sampai penuntutan dan sidang pengadilan kami pun akan hadir. Agar ini menjadi cambuk untuk masyarakat Indonesia," tegas Rio.

Dampak Psikologis pada Anak

Destinasi Instagramable: Tempat Wisata Kekinian yang Wajib Dikunjungi untuk Feed Instagram yang Kece

Kasus ini juga menyoroti dampak psikologis yang dialami oleh anak-anak yang menjadi saksi atau korban KDRT. Trauma yang dialami anak-anak akibat menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan mereka. Oleh karena itu, penting untuk memberikan perlindungan dan pendampingan psikologis kepada anak-anak korban KDRT.

Pentingnya Pencegahan dan Penanganan KDRT

Kasus KDRT yang menimpa Intan Nabila menjadi pengingat akan pentingnya upaya pencegahan dan penanganan KDRT secara komprehensif. KDRT bukan hanya masalah pribadi, tetapi juga masalah sosial yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak.

Inspirasi Liburan Akhir Tahun: Destinasi Wisata Terbaik di Indonesia

Masyarakat diharapkan untuk lebih peka terhadap tanda-tanda KDRT dan tidak ragu untuk melaporkan jika mengetahui adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga. Pemerintah dan lembaga terkait juga perlu terus meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan KDRT, termasuk memberikan perlindungan dan pendampingan kepada korban.