10 Kekuatan Militer Terkuat di Asia, Indonesia Unggul dari 2 Negara Ini!
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Militer, VIVA Banyuwangi – Asia, benua terbesar di dunia, juga menjadi rumah bagi beberapa kekuatan militer paling signifikan secara global. Dinamika geopolitik yang kompleks, perselisihan wilayah, dan ambisi modernisasi pertahanan telah mendorong negara-negara di kawasan ini untuk terus memperkuat kemampuan militer mereka.
Berdasarkan data dari Global Firepower Index 2024, berikut adalah 10 kekuatan militer terkuat di Asia saat ini.
1. Rusia
Meskipun secara geografis terbentang di dua benua, Rusia secara tradisional dianggap sebagai kekuatan Asia yang dominan. Dengan skor PowerIndex 0,0702, Rusia memiliki inventaris militer yang sangat besar, termasuk armada tank, artileri, dan pesawat tempur yang tangguh. Selain itu, persenjataan nuklir Rusia tetap menjadi faktor penentu dalam kekuatan militernya secara keseluruhan.
2. China
China, dengan skor PowerIndex 0,0706, telah muncul sebagai kekuatan militer yang berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Investasi besar-besaran dalam modernisasi militer telah memungkinkan China untuk mengembangkan teknologi canggih, termasuk rudal balistik, kapal perang siluman, dan pesawat tempur generasi kelima. Ambisi maritim China di Laut China Selatan juga menjadi sorotan dalam dinamika keamanan regional.
3. India
India, negara demokrasi terbesar di dunia, menempati peringkat ketiga dengan skor PowerIndex 0,1023. India memiliki kekuatan militer yang besar dan beragam, didukung oleh industri pertahanan domestik yang berkembang. Ketegangan dengan Pakistan dan sengketa perbatasan dengan China telah menjadi pendorong utama modernisasi militer India.
4. Korea Selatan
Korea Selatan, dengan skor PowerIndex 0,1416, memiliki salah satu militer paling maju secara teknologi di Asia. Ancaman dari Korea Utara telah mendorong Korea Selatan untuk terus memperkuat kemampuan pertahanannya, termasuk pengembangan sistem pertahanan rudal dan akuisisi peralatan militer canggih dari Amerika Serikat.
5. Jepang
Jepang, dengan skor PowerIndex 0,1601, memiliki Pasukan Bela Diri yang sangat terlatih dan dilengkapi dengan teknologi canggih. Meskipun konstitusi Jepang membatasi peran militernya, ancaman dari Korea Utara dan meningkatnya ketegasan China telah mendorong Jepang untuk mempertimbangkan perluasan kemampuan pertahanannya.
6. Turki
Turki, dengan skor PowerIndex 0,1697, adalah anggota NATO dan memiliki salah satu militer terbesar di antara negara-negara anggota aliansi tersebut. Posisi strategis Turki di persimpangan Eropa dan Asia memberikannya peran penting dalam dinamika keamanan regional.
7. Pakistan
Pakistan, dengan skor PowerIndex 0,1711, adalah kekuatan militer nuklir yang signifikan di Asia Selatan. Persaingan historis dengan India telah menjadi faktor utama dalam pengembangan militer Pakistan. Selain itu, Pakistan juga memainkan peran penting dalam perang melawan terorisme di kawasan tersebut.
8. Indonesia
Indonesia, dengan skor PowerIndex 0,2251, adalah negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki militer yang bertanggung jawab untuk menjaga kedaulatan wilayahnya yang luas. Indonesia telah aktif dalam operasi penjaga perdamaian PBB dan berupaya memodernisasi militernya untuk menghadapi tantangan keamanan maritim.
9. Iran
Iran, dengan skor PowerIndex 0,2269, memiliki kekuatan militer yang signifikan di Timur Tengah. Program rudal balistik Iran dan pengaruhnya di kawasan telah menjadi sumber kekhawatiran bagi negara-negara tetangga dan komunitas internasional.
10. Israel
Israel, dengan skor PowerIndex 0,2596, dikenal memiliki salah satu militer paling canggih di dunia. Ancaman keamanan yang terus-menerus telah memaksa Israel untuk mengembangkan teknologi militer mutakhir dan mempertahankan tingkat kesiapan yang tinggi.
Peta kekuatan militer di Asia terus berkembang seiring dengan perubahan lanskap geopolitik. Modernisasi militer, perlombaan senjata regional, dan ketegangan yang berkelanjutan menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika keamanan di kawasan ini.
Penting untuk dicatat bahwa kekuatan militer tidak hanya diukur dari jumlah peralatan dan personel, tetapi juga dari kemampuan teknologi, pelatihan, kepemimpinan, dan faktor-faktor lainnya.