Ratusan Warga Pasuruan Antre Berjam-jam untuk Beras Murah di Pasar Murah Pemkot
- Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Kota Pasuruan kembali menggelar pasar murah di Taman Sekargadung, Kecamatan Purworejo, sebagai respon atas tingginya harga bahan pokok, terutama beras, yang melonjak hingga Rp 62 ribu per 5 kilogram di pasaran.
Melalui Gerakan Pangan Murah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Pasuruan menjual beras dengan harga lebih terjangkau, yakni Rp 56.500 per 5 kilogram.
Antrean panjang pun terlihat sejak pagi, di mana warga, termasuk ibu-ibu yang menggendong anak kecil, rela menunggu demi mendapatkan kupon beras murah.
Kondisi ini mencerminkan betapa krusialnya bantuan pangan bagi masyarakat di tengah gejolak harga yang terus meningkat.
Harga Beras Lebih Murah
"Harganya jauh lebih murah dibanding pasar, sangat membantu sekali," ujar Yani yang ikut dalam antrean panjang tersebut.
Pasar murah ini juga menjual komoditas lain seperti gula pasir, minyak goreng, dan telur dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar.
Menurut Ezzamir Wardana, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Kota Pasuruan, gerakan ini merupakan upaya stabilisasi harga.
“Kami menyediakan sekitar 5 ton beras medium dan 400 kilogram gula pasir. Ini untuk membantu masyarakat mendapatkan sembako dengan harga yang terjangkau,” jelasnya.
Harga Melambung Bebani Masyarakat
Rencananya, gerakan ini akan terus dilanjutkan di berbagai lokasi di Kota Pasuruan hingga harga sembako kembali stabil.
Melalui langkah ini, diharapkan masyarakat dapat terus mendapatkan kebutuhan pokok mereka tanpa terbebani lonjakan harga yang tinggi.
Pasar murah seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah, terutama di tengah fluktuasi harga bahan pokok.
Kondisi ini tak hanya terjadi di Pasuruan, tetapi juga di berbagai wilayah Indonesia.
Operasi Pasar Digelar
Tingginya harga bahan pokok, terutama beras, sangat berdampak pada kesejahteraan masyarakat kecil.
Program pemerintah daerah ini menjadi salah satu solusi cepat untuk meredakan beban masyarakat.
Namun, tantangan berikutnya adalah menjaga kestabilan harga secara jangka panjang agar masyarakat tak selalu bergantung pada program-program sementara seperti pasar murah.
Selain itu, situasi yang memperlihatkan ibu-ibu dengan anak-anak balita ikut mengantri di bawah terik matahari menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan mereka.
Stabilitas Harga Pangan Dibutuhkan
Ini menjadi gambaran nyata bagaimana krisis pangan dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama mereka yang berada di lapisan ekonomi terbawah.
Gerakan seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan intervensi pasar di saat harga-harga melonjak.
Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan stabilitas harga pangan dapat segera tercapai dan kesejahteraan masyarakat dapat lebih terjaga.