Program BSPS Desa Bajulmati, Hariyono: Kami Ingin Membantu Tetangga agar Rumahnya Layak Huni

Suhariyono (tengah) bersalaman dengan PB BSPS Bajulmati, Maman
Sumber :
  • Suhariyono for VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bertujuan mendukung percepatan penurunan angka Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Demikian halnya yang dilakukan Hariyono, warga Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, yang ingin membantu tetangganya memiliki rumah layak huni.

SDN 2 Bajulmati Tampilkan Kolosal Apik Dalam Karnaval Desa Bajulmati

Dalam hal BSPS di Desa Bajulmati, Hariyono berstatus sebagai tim aspirator yang mengupayakan adanya program bedah rumah tersebut. Yang kemudian diinformasikan kepada tetangganya, khususnya warga yang masuk kategori dalam RTLH.

Tujuannya, kata dia, agar penerima bantuan (PB) menjadi sumringah melalui program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini.

Jalan Kampung Rusak di Desa Bajulmati Terus Berkurang

“Saya ini bisa dikatakan tim aspirator lah, sebagai warga Desa Bajulmati kan wajar kalau kami ingin sekedar membantu tetangga agar rumahnya menjadi layak huni,” tuturnya saat ditemui banyuwangi.viva.co.id di bilangan Kecamatan Srono, Minggu (25/06/2023).

Sebelumnya, nama Hariyono disebut dalam pemberitaan oleh penerima bantuan (PB) Maman Suriaman, warga Dusun Krajan, Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

Desa Bajulmati Terapkan Inovasi Pembayaran Pajak, Achmad Thoha: Transparasi Diutamakan

Dari situ, pria 54 tahun ini menambahkan, agar tidak terjadi simpang siur di tengah masyarakat diperlukan adanya kesepahaman bersama.

Bahwa, di Desa Bajulmati ada 25 PB Program BSPS Kementerian PUPR, sehingga dalam proses pelaksanaannya memerlukan waktu yang bisa dikatakan fleksibel. Sebab, dari kegiatan ini banyak pihak yang turut dilibatkan.

“Perlu diketahui saya tidak ada kaitan secara langsung dengan program ini, posisi saya hanya membantu masyarakat yang berhak mendapatkan. Tidak lebih,” cetusnya.

Yang juga perlu diketahui, lanjutnya, tidak semua PB berada pada titik yang mudah dijangkau oleh kendaraan material truk. Salah satunya adalah rumah Maman yang memiliki keterbatasan dalam hal keswadayaan.

 

Tim Aspirator BSPS Bajulmati, Hariyono (tengah)

Photo :
  • Suhariyono for VIVA Banyuwangi

 

Pak Nono sapaannya menegaskan, program ini bersifat kolektif. Misalnya di satu desa ada 20 penerima, maka kalau salah satu PB terdapat kendala, akan berdampak kepada yang lainnya.

“Dampak salah satunya adalah keterlambatan pencairan dari bank kepada penyedia material bahan bangunan, termasuk ongkos tukang,” ucapnya yang berencana maju dalam Pilkades Serentak di Banyuwangi tahun ini.