Sekolah Berbayar Sampah di Bali, Inovasi Pendidikan dan Kepedulian Lingkungan

Pendaur-ulangan sampah menghasilkan sebuah maha karya
Sumber :
  • Dok. Komang Anik/VIVA Banyuwangi

Buleleng, VIVA Banyuwangi – Sekolah berkualitas tinggi seringkali diidentikkan dengan biaya yang mahal. Namun, di Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, ada sebuah sekolah yang menerapkan sistem pembayaran unik, yaitu dengan sampah. Inovasi ini dicetuskan oleh Komang Anik Sugiani untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak di pedesaan sambil menanamkan kepedulian terhadap lingkungan.

Sofa dari Sampah: Inovasi Hermawansyah Mengatasi Sampah dan Pengangguran di Bima

"Agent of change merupakan pembelajaran gratis bagi anak pedesaan dengan menggunakan sampah," tutur Komang Anik.

Ia menjelaskan bahwa program ini memiliki dampak positif yang luar biasa, baik bagi anak-anak maupun lingkungan sekitar.

Wajah Plastik: Inovasi Daur Ulang Sampah Jadi Karya Seni Bernilai Ekonomi Tinggi

Pembelajaran peduli lingkungan sejak dini diyakini akan membentuk karakter anak yang lebih positif di masa depan.

"Selain belajar materi mereka juga teredukasi untuk pemilahan sampah. Hal ini sangat penting untuk generasi muda kita," kata Komang Anik.

Poyo Harmony: Mengukir Harmoni dari Rongsokan, Menginspirasi Generasi Muda

Komang Anik menceritakan bahwa ide ini berawal dari keprihatinannya melihat masih banyaknya anak putus sekolah di desanya.

"Karena di desa kami masih banyak anak putus sekolah. Ini yang membuat kami membuat sebuah kegiatan dengan memberikan pembelajaran tambahan tentang manfaat sampah plastik," tambah Komang Anik.

Melalui program ini, anak-anak diajarkan tentang manfaat sampah plastik dan cara mengelolanya. Mereka juga diberikan pembelajaran tambahan di luar jam sekolah.

Program sekolah berbayar sampah ini mendapatkan dukungan dari Astra untuk pengembangan dan pemanfaatan bagi masyarakat luas.

"Ini sangat berdampak bagi warga sekitar. Setelah anak-anak mereka mengikuti kegiatan pembelajaran berbayar sampah, anak-anak tidak hanya semangat untuk belajar tapi juga memilah sampah di sekitar mereka," jlentreh Komang Anik.

Sekolah berbayar sampah merupakan sebuah inovasi yang cerdas dalam mengatasi permasalahan pendidikan dan lingkungan. Komang Anik Sugiani telah berhasil menunjukkan bahwa sampah bukanlah sesuatu yang tidak berguna, melainkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan akses pendidikan dan menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan.