Rahmad Maulizar, "Malaikat Senyum" bagi Penderita Bibir Sumbing di Aceh

Rahmad Maulizar (biru) relawan Smile Train
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Banyuwangi

Aceh, VIVA Banyuwangi – Rahmad Maulizar pernah merasakan pahitnya hidup sebagai penderita bibir sumbing. Ia mengalami keterbatasan dalam beraktivitas dan sering menjadi korban perundungan. Namun, setelah berhasil menjalani operasi dan mendapatkan senyum yang sempurna, Rahmad bertekad untuk membantu sesama penderita bibir sumbing di Aceh.

"Sayur untuk Sekolah": Muhammad Farid, Sang Inspirator Sekolah Alam Gratis di Banyuwangi

"Saya tahu bagaimana rasanya hidup dengan bibir sumbing. Saya ingin membantu anak-anak lain agar mereka tidak mengalami hal yang sama seperti saya," ujar Rahmad.

Rahmad mengabdikan dirinya sebagai relawan sosial di Smile Train Indonesia sejak tahun 2010. Ia berkeliling ke pelosok Aceh untuk menjaring anak-anak penderita bibir sumbing dan langit-langit mulut agar mendapatkan operasi gratis.

Rais Hajat, Sang Inspirator Pendidikan di Pelosok Bantaeng

"Saya menggunakan minibus yang dihiasi dengan foto-foto pasien Smile Train sebelum dan sesudah operasi. Ini untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa bibir sumbing dapat diatasi dengan operasi," jelas Rahmad.

Dengan keuletan dan semangatnya, Rahmad mampu menjangkau hingga 30 desa dalam sehari.

Ahsanul Husna, Sang Pejuang Pendidikan yang Hadirkan Sekolah Gratis Berkualitas di Semarang

"Saya bertemu dengan para orang tua dan menjelaskan tentang program operasi gratis dari Smile Train. Alhamdulillah, banyak orang tua yang tertarik dan mempercayakan anak-anak mereka untuk dioperasi," tambahnya.

Bahkan saat pandemi COVID-19, Rahmad tetap aktif menjaring pasien melalui ponselnya.

"Saya tidak ingin pandemi menghalangi anak-anak untuk mendapatkan kesempatan operasi," tegasnya.

Berkat dedikasi dan kerja kerasnya, Rahmad telah membantu ribuan anak di Aceh untuk mendapatkan operasi bibir sumbing gratis.

"Sejak saya bergabung dengan Smile Train pada tahun 2010 hingga tahun 2021, telah terjadi 6 ribu tindakan operasi bibir sumbing gratis," ungkap Rahmad.

Rahmad menyadari bahwa biaya operasi bibir sumbing yang mencapai puluhan juta rupiah menjadi kendala bagi banyak keluarga kurang mampu.

"Smile Train memberikan harapan bagi mereka untuk mendapatkan operasi secara gratis," tambahnya.

Tidak hanya menjaring pasien, Rahmad juga aktif mensosialisasikan pencegahan bibir sumbing kepada ibu hamil.

"Saya ingin mencegah agar tidak ada lagi anak yang lahir dengan kondisi bibir sumbing," ujarnya.

Atas dedikasi dan pengabdiannya, Rahmad dianugerahi penghargaan Satu Indonesia Awards 2021 untuk bidang kesehatan. Rahmad Maulizar adalah sebuah inspirasi bagi kita semua untuk terus berbagi dan membantu sesama.