Operasi Katarak Warga Desa Bajulmati di Rumah Sakit Gagal, ini Kronologis Lengkapnya
- alodokter
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Keinginan bisa melihat dengan lebih jelas, nampaknya belum bisa dinikmati akibat pelaksanaan operasi di Rumah Sakit Yasmin tidak berjalan baik. Bahkan lensa mata yang sedianya akan diangkat karena katarak, terjatuh ke organ mata yang lebih dalam saat pasien mengejan.
Pasien kini lebih banyak menghabiskan waktunya di atas tempat tidur, pasca gagalnya operasinya katarak di sebuah Rumah Sakit yang ada di pusat Kota Banyuwangi. Kamis, 3 Oktober 2024.
Saat itu Pasien memeriksakan kendala penglihatannya yang sudah mulai terganggu, di Puskesmas Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Dalam pemeriksaan tersebut, terindikasi mengalami katarak dan harus dioperasi dengan rujukan ke Rumah Sakit Yasmin yang berada di jalan letkol istiqlah, Kota Banyuwangi.
Pasien Diduga Bergerak Tiba-Tiba Saat Operasi
“Akhirnya saya mengantarkan ibu saya ke rumah sakit rujukan tersebut. kalau tidak salah, ibu saya pasien terakhir di hari itu,” ujar anaknya.
Sebelum menjalani operasi, semua berjalan normal hingga saatnya pasien dipanggil untuk menjalani tahap operasi.
Namun hal yang tidak terduga terjadi, pihak keluarga mendapatkan informasi jika operasi katarak tidak berjalan baik.
“Kata dokternya, ibu saya menggerakkan kepalanya hingga itu terjatuh. Saya tidak tahu apa yang dimaksud dengan kata itu,” tuturnya.
Dokter D Berikan Penjelasan Pada Keluarga Pasien
Pihak keluarga kemudian mendapatkan penjelasan dari Dokter D yang menangani pasien dan memberikan rujukan ke rumah sakit mata di Undakan, Kota Surabaya untuk pemeriksaan tanggal 8 Oktober 2024.
Pihak keluarga kemudian membawa ke rumah sakit rujukan tersebut. namun pasien hanya diobservasi dan disilakan kembali tanggal 25 November 2024 untuk menjalani operasi lanjutan.
“Cuman sebentar saja diperiksa kemudian langsung disuruh pulang dan diberikan jadwal operasi. Tidak ada penjelasan lain,” katanya. Senin, 21 Oktober 2024.
Selama menunggu jadwal tersebut, pihak keluarga kemudian kembali melakukan pemeriksaan kembali ke rumah sakit Yasmin berdasarkan surat jadwal control yang diberikan.
Keluarga Keluhkan Pelayanan Rumah Sakit Yasmin
Senin, 14 Oktober 2024, pihak keluarga mendatangi rumah sakit tersebut untuk melakukan pemeriksaan namun ada kesalahpahaman dan terjadi ketegangan antara pihak keluarga dan staf Rumah Sakit Yasmin.
Pasien yang berobat dengan menggunakan fasilitas BPJS tidak bisa mendapatkan pelayanan di hari tersebut karena sudah dijadwal ulang untuk mendapatkan tindakan ke esokan harinya (Selasa, 15 Oktober 2024).
“Kata pihak rumah sakit, informasi perubahan jawad tersebut sudah disampaikan pada saya tapi saya tidak ingat. Yang saya jadikan acuan jadwal adalah surat yang kami terima,” jelasnya pada Banyuwangi.viva.co.id.
Suasana menegangkan dan perdebatan pun terjadi di rumah sakit tersebut karena pihak keluarga merasa tidak mendapatkan info yang akurat terkait jadwal pemeriksaan.
RS Yasmin: Itu Hanya Kesalahpahaman Saja
Pihak keluarga pun mengalah dan berniat mengubah pelayanan dari pasien BPJS menjadi pasien umum namun tetap merasa dipersulit.
“Berbelit-belit dan sangat lama. Kalau memang BPJS tidak bisa hari ini, iya sudah kita ubah ke pasien umum saja tapi tetap saja berbelit,” tandas warga Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tersebut.
Sementara itu, Manager Marketing Rumah Sakit Yasmin Agus Riyanto membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.
“Ini kesalah pahaman. Kami harap pihak keluarga pasien bisa kembali datang untuk kami berikan penjelasan secara detail,” jawab Agus Riyanto. Rabu, 23 Oktober 2024.
Lensa Mata Katarak Terjatuh ke Organ Mata
Menurut Agus, gagalnya operasi katarak tersebut akibat pasien mengejan hingga membuat lensa mata yang buram akibat katarak yang telah diangkat terjatuh ke bagian mata yang lebih dalam.
“Jadi tidak benar ada benda yang masuk ke mata. Itu adalah lensa mata yang buram yang diangkat untuk diganti yang baru,” cerita Manager Marketing Rumah Sakit Yasmin pada Banyuwangi.viva.co.id.
Mengetahui hal tersebut, pihak rumah sakit Yasmin bergerak cepat dengan memberikan surat rujukan ke rumah sakit mata Undakan di Kota Surabaya.
“Di sini (Rumah sakit Yasmin) kami belum memiliki alat untuk mengambil lensa yang terjatuh karena posisinya berada di bagian dalam. Makanya kami berikan surat rujukan tersebut,” tandas Agus Riyanto.
Pihak rumah sakit Yasmin juga memberikan pelayan penuh pada pasien untuk melakukan pemeriksaan kembali sebelum pelaksanaan operasi di rumah sakit mata Undakan di Kota Surabaya.