Makam Datuk Malik Ibrahim Banyuwangi Yang Tak Pernah Putus dari Peziarah
- Muhammad Faisal/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Syekh Abdurrachim bin Abubakar bin Abdurrachim Bauzir wafat tahun 1876M, tulisan ini tampak jelas di atas makam.
Datuk Malik Ibrahim merupakan tokoh yang berpengaruh dalam penyebaran agama islam di Banyuwangi dan Bali.
Makamnya terletak di Jalan Basuki Rachmat Kelurahan Lateng Kecamatan Banyuwangi Jawa Timur.
Menurut penjaga makam, banyak para peziarah yang datang silih berganti untuk berdo'a disamping makam Datuk Malik Ibrahim.
"Untuk hari minggu saja bisa sampai 1000 peziarah, hari biasa ya kira- kira 100 atau 200 itu bisa lebih," ujar Abdul Munib bin Abdul kadir bin Bauzir pada Banyuwangi.viva.co.id
Selain dari Wilayah Banyuwangi Abdul Munib menambahkan, para peziarah Makam Datuk Ibrahim ini banyak yang berasal dari luar Kabupaten Banyuwangi seperti Jember, Madura, Bondowoso, Situbondo, Lumajang.
Tamu atau peziarah ini juga mengisi buku daftar kehadiran. Daftar kehadiran setiap satu bulan sekali harus dilaporkan ke pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.
"Bila dihitung setiap bulanya bisa sampai 10 ribu bahkan 15 ribu peziarah, selain itu bila malam tertentu semisal malam jum'at manis di makam Datuk Ibrahim mengadakan rutinan seperti khotmil Qur'an, istighotsah tamu yang datang bisa lebih banyak lagi," terang Abdul Munif. Senin, 4 Desember 2024
Datuk Ibrahim atau kerap di sebut Mbah Datuk berasal dari Yaman kemudian datang ke Indonesia pada tahun 1770 M untuk berdakwah menyebarkan agama Islam di Bali.
Mulai tahun 1840 M Datuk Ibrahim memutuskan pindah ke Kampung Arab Kelurahan Lateng Banyuwangi Jawa Timur hingga wafat dan dimakamkan ditempat ini.