Sandiaga Uno: Desa Wisata Adat Kemiren World Class Tourism
- Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi
Atraksi seni budaya, kentalnya adat tradisi yang hidup berdampingan, membuat pengalaman wisata yang mengesankan.
Di desa ini keberadaan Gandrung begitu melekat, karena selain maskot pariwisata dan tari selamat datang, tak lepas dari kiprah maestro gandrung Temu yang asli Desa Kemiren.
Ada juga, burdah, angklung paglak dan mocoan lontar yusup sebagai salah satu warisan budaya tak benda.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku pemkab terus mendukung pengembangan desa-desa di Banyuwangi sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Menurut Ipuk, tidak semua desa bisa dikembangkan jadi desa wisata. Namun harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki.
“Seperti Desa Kemiren ini memang kaya akan budaya dan tradisi, maka ini yang kita dorong melalui beragam event yang rutin digelar dalam Banyuwangi Festival. Mulai Ngopi Sepuluh Ewu, Tumpeng Sewu, hingga Barong Ider Bumi. Ini semata-mata agar perekonomian warga semakin bergeliat,” kata Ipuk.
Masuknya Desa Kemiren dalam 50 besar desa wisata ADWI 2024, Ipuk berharap akan menjadi penyemangat desa wisata lainnya di Banyuwangi untuk terus berbenah.