Chandra Astan Sentuh Warga Pemukiman Magersari Tepi Hutan
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Mendapatkan label sebagai tokoh masyarakat tidak semudah seperti yang terlihat. Ada sebuah kewajiban besar yang harus diemban demi memajukan masyarakat luas terlebih ekonomi bawah.
Seperti yang dilakukan Candra Astan, seorang tokoh masyarakat yang tinggal di pesisir Pantai Desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi Jawa Timur sejak beberapa tahun terakhir.
Di tengah kesibukannya sebagai pelaku usaha kuliner laut, Chandra Astan menyempatkan diri untuk membantu masyarakat yang tinggal di kawasan yang jauh dari keramaian.
"Awalnya saya berkenalan dengan bapak Bunaji yang saat itu dibawa oleh Bapak Singhan (Kades Bangsring)," ujar Chandra secara eksklusif pada Banyuwangi.viva.co.id.
Dari obrolan tersebut didapatkan informasi bahwa warga yang tinggal di kawasan hutan milik Perhutani Banyuwangi Utara tersebut membutuhkan sentuhan kepedulian seorang Chandra Astan yang bisa mengayomi mereka.
"Pada saat itu, saya lihat. Apa potensi yang ada di desa itu? Karena katanya kondisinya ekstrim kekeringan," kata Pemilik Perusahaan pembudidaya Lobster. PT Teras Samudra Sejahtera tersebut.
Chandra menjelaskan, warga disana tidak memiliki sumber daya potensi lain selain pertanian tadah hujan dengan tanaman jagung.
"Saya bilang. Gini aja deh, saya yang naik ke atas. Kita liat langsung potensi apa saja yang ada di desa itu secara langsung," jelas Chandra.
Candra Astan bersama warga Kampung Tengah Desa Bangsringc
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Chandra menceritakan, saat pertama kali menuju lokasi Kampung Jati Mandiri di Desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi Jawa Timur tersebut, dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah.
"Ternyata jalannya rusak. Sebenarnya gak jauh dari sini, cuman 6 kilo (meter) tapi jalan itu rusak parah dan sangat sulit diakses," cerita Bacaleg DPR RI dari PDI Perjuangan itu.
Dengan kondisi jalan yang sangat terjal dengan bebatuan tersebut, Chandra meyakini pergerakan ekonomi dan sosial warga di Kampung Jadi Mandiri sangat butuh perhatian.
"Potensi yang saya liat pertama kopi. Namun untuk mendapatkan hasil, masih membutuhkan waktu. Dan tidak bisa hari ini langsung dirasakan manfaatnya," kata Chandra.
Terkait hal tersebut, Chandra mulai melakukan tugasnya sebagai tokoh masyarakat dengan mengajarkan warga Kampung Jati Mandiri dengan tata cara pengolahan kopi.
"Apa yang bisa kita manfaatkan dari tanaman kopi ini? Kita panen lalu kita berikan pelatihan bagaimana mengolah kopi ini," ungkap Chandra pada Banyuwangi.viva.co.id
Tidak hanya sampai disitu, Chandra Astan juga akan membuka pasar kopi untuk kemajuan perekonomian masyarakat Kampung Jati mandiri lebih baik di masa datang.