Simbolisme Jeruk Mandarin dalam Tradisi Imlek yang Harus Anda Ketahui!

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Perayaan Tahun Baru Imlek selalu identik dengan berbagai tradisi dan simbol yang kaya makna, salah satunya adalah jeruk mandarin. Kehadiran jeruk mandarin dalam perayaan ini bukan hanya sebagai makanan, tetapi juga mengandung makna mendalam yang melambangkan harapan dan keberuntungan.

Simbol Keberuntungan

Dalam bahasa Mandarin, jeruk disebut "juzi" (橘子), yang pelafalannya mirip dengan kata "ji" (吉) yang berarti keberuntungan. Oleh karena itu, jeruk mandarin dianggap sebagai simbol keberuntungan dan sering disajikan untuk menyambut tahun baru dengan harapan akan rezeki yang melimpah.

Warna Emas dan Kesejahteraan

Warna oranye pada jeruk mandarin melambangkan emas, simbol kekayaan dalam budaya Tionghoa. Warna emas ini menggambarkan harapan agar sepanjang tahun selanjutnya akan dilimpahkan keberuntungan dan kesejahteraan.

Rasa dan Filosofi Kehidupan

Rasa jeruk yang manis, asam, dan sedikit pahit juga memiliki makna filosofis. Ini mencerminkan bahwa kehidupan tidak lepas dari berbagai rasa—manis, asam, dan pahit—yang harus dihadapi setiap orang. Menurut tradisi Tionghoa, jeruk juga menyimbolkan kebahagiaan dan sukacita yang diharapkan di tahun baru.

Bentuk Bulat dan Kesempurnaan

Bentuk bulat jeruk melambangkan kesempurnaan. Bentuknya yang bulat menandakan simbol dari roda kehidupan yang terus berputar, sehingga ada harapan rezeki dan kesejahteraan terus menyertai.

Lambang Cinta dan Mengusir Sial

Jeruk juga memiliki lambang cinta, serta diyakini dapat membuang sial. Dalam tradisi Imlek, memberikan jeruk kepada orang terdekat menjadi cara untuk mendoakan kebahagiaan dan kemakmuran bagi mereka. 

Dengan berbagai makna simbolis tersebut, jeruk mandarin menjadi salah satu makanan pokok yang selalu ada saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Kehadirannya melambangkan harapan akan rezeki dan keberuntungan di tahun yang baru, serta memperkuat ikatan antar anggota keluarga saat berkumpul merayakan momen spesial ini.