Apa Itu Gangguan Kecemasan? Jenis, Gejala, dan Cara Mengatasinya
- www.freepik.com
Gejala fisik gangguan kecemasan seringkali muncul sebagai respons tubuh terhadap kecemasan yang dirasakan. Beberapa gejala fisik yang umum ditemui antara lain:
- Jantung berdebar terasa lebih cepat atau tidak teratur.
- Perasaan seperti kehabisan napas atau sulit bernapas.
- Pusing atau vertigo.
- Kelenjar keringat bekerja lebih aktif dari biasanya.
- Otot-otot tubuh terasa gemetar, terutama pada tangan dan kaki.
- Mual dan sakit perut, Gangguan pencernaan yang disebabkan oleh kecemasan.
- Otot-otot tubuh terasa tegang, terutama pada bahu dan leher.
- Sering mengalami sakit kepala tegang atau migrain.
Gejala Psikologis
Gejala psikologis gangguan kecemasan lebih berkaitan dengan pikiran dan perasaan seseorang. Beberapa gejala psikologis yang umum meliputi:
- Merasa khawatir dan cemas tentang berbagai hal, bahkan hal-hal yang sepele.
- Kesulitan memfokuskan pikiran pada satu hal.
- Mudah marah atau tersinggung.
- Insomnia atau sering terbangun di tengah malam.
- Merasa gelisah dan tidak bisa santai.
- Meskipun tidak melakukan aktivitas fisik yang berat.
- Perasaan takut dan khawatir yang tidak beralasan
- Menjauhi situasi sosial karena takut dinilai atau ditolak.
Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan
Mengatasi gangguan kecemasan memerlukan pendekatan yang komprehensif, melibatkan kombinasi terapi, perubahan gaya hidup, dan dukungan sosial. Berikut adalah beberapa cara yang efektif untuk mengatasi gangguan kecemasan:
1. Terapi
Terapi merupakan salah satu pilar utama dalam pengobatan gangguan kecemasan. Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah jenis terapi yang paling umum digunakan. CBT membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir serta perilaku yang memicu kecemasan. Selain CBT, terapi penerimaan dan komitmen (ACT) juga efektif dalam membantu individu menerima pikiran dan perasaan yang tidak menyenangkan tanpa perlu melawannya.