Peduli Tingkat Pendidikan Bangsa, Muhammad Farid Gagas Sekolah Bayar Pakai Sayur Bagi Dhuafa

Muhammad Farid bersama anak didiknya
Sumber :
  • Dok. Muhammad Farid/VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Memperoleh pendidikan yang layak merupakan hak bagi setiap anak di Indonesia. Namun, ternyata masih banyak anak-anak di Tanah Air yang terpaksa memutuskan untuk berhenti belajar karena desakan ekonomi keluarga.

Banyuwangi Geber Program SOBAT untuk Dorong Keterlibatan Orang Tua dalam Pola Asuh

Kenyataan inilah yang mendorong semangat Muhammad Farid, pemuda asal Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, untuk mengabdikan diri secara sukarela dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Berbekal pengalaman pernah menjadi tenaga pengajar di sekolah formal, Muhammad Farid kemudian merintis sebuah sekolah gratis sebagai bentuk keprihatinannya terhadap pendidikan anak-anak kaum dhuafa.

Jember Miliki Angkutan Sekolah Gratis dan Angkutan Keliling Kota

Dengan mayoritas siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, untuk dapat belajar di sekolah ini anak-anak hanya perlu membayar dengan menggunakan sayur mayur dan doa.

“Sekolah atau belajar itu kan untuk semua orang, tidak boleh dibatasi yang mampu atau yang nggak mampu,” ucap Farid saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id, Sabtu, 28 Oktober 2023.

Tak Kompromi, Pemkab Banyuwangi Mutasi Guru Pelaku Bully

Baginya, anak-anak dari kalangan keluarga tidak mampu ini justru yang harus didorong untuk terus semangat menuntut ilmu. Bahkan, tak jarang ia terjun langsung dari rumah ke rumah untuk mendatangi anak-anak agar bisa memperoleh pendidikan yang layak.

“Bentuk keprihatinan kita kepada mereka yang fakir, yang miskin, yang dhuafa, anak yatim. Inilah yang justru menjadi tantangan untuk kita,” katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title